Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Perlambatan Ekonomi AS Membuat Rupiah Terkoreksi

Kompas.com - 26/12/2018, 17:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah sentimen negatif dari luar negeri kembali menerpa kurs rupiah. Alhasil, rupiah melemah di hadapan dollar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (26/12/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda terkoreksi 0,16 persen ke level Rp 14.577 per dollar AS. Bila melihat kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR)di Bank Indonesia (BI), rupiah juga sebesar 0,84 persen ke level Rp 14.602 per dollar AS.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk David Sumual menyampaikan, penutupan sebagian pemerintahan atau government shutdown di AS membuat rupiah terdepresiasi pada perdagangan pertama setelah libur panjang menyambut Natal.

Penutupan pemerintahan dilakukan setelah anggaran belanja sebesar 5 miliar dollar AS yang diajukan Presiden Donald Trump tak kunjung ditandatangani oleh Senat AS. Para pelaku pasar dilanda kekhawatiran mengingat penutupan pemerintahan AS berlangsung hingga 3 Januari 2019 nanti.

Baca juga: Trump Sebut The Fed Sebagai Masalah Utama Ekonomi AS

Rupiah juga masih dihadapkan dengan sentimen perlambatan ekonomi AS di tahun depan. Apalagi, data-data ekonomi AS menunjukkan hasil negatif ketika dirilis akhir pekan lalu. Seperti data revisi estimasi pertumbuhan ekonomi AS di kuartal III yang hanya tumbuh 3,4 persen (qoq) atau lebih rendah ketimbang kuartal sebelumnya sebesar 3,5 persen.

“Data pemesanan barang tahan lama AS juga kurang memuaskan,” kata David, Rabu.

Menurutnya, sentimen-sentimen yang terjadi hari ini masih akan berlanjut pada perdagangan besok (27/12/2018) sehingga rupiah rentan kembali melemah. Ia memperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.530—Rp 14.600 per dollar AS pada Kamis esok.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Isu perlambatan ekonomi AS membuat rupiah terkoreksi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Sri Mulyani Ditagih Utang Rp 179 Miliar oleh Jusuf Hamka | Kenapa Masyarakat Mudah Kena Tipu di Sektor Jasa Keuangan?

[POPULER MONEY] Respons Sri Mulyani Ditagih Utang Rp 179 Miliar oleh Jusuf Hamka | Kenapa Masyarakat Mudah Kena Tipu di Sektor Jasa Keuangan?

Whats New
Belum Berizin, Lahan Reklamasi di Batam Disegel Sementara

Belum Berizin, Lahan Reklamasi di Batam Disegel Sementara

Whats New
Segudang Pekerjaan Rumah CEO Baru Twitter Linda Yaccarino

Segudang Pekerjaan Rumah CEO Baru Twitter Linda Yaccarino

Whats New
Percepat Layanan Pelanggan, NINE Targetkan Buka 19 'Service Point' Tahun Ini

Percepat Layanan Pelanggan, NINE Targetkan Buka 19 "Service Point" Tahun Ini

Rilis
Catatkan Rugi Sepanjang 2022, Emiten Properti JSPT Absen Bagi Dividen

Catatkan Rugi Sepanjang 2022, Emiten Properti JSPT Absen Bagi Dividen

Whats New
Sepanjang 2022, Pertamina Patra Niaga Catatkan Laba Bersih Rp 2,89 Triliun

Sepanjang 2022, Pertamina Patra Niaga Catatkan Laba Bersih Rp 2,89 Triliun

Whats New
Luhut Ungkap Sakit Hati kepada Haris Azhar dan Fatia

Luhut Ungkap Sakit Hati kepada Haris Azhar dan Fatia

Whats New
Tekan Kredit Macet, BRI Gencar Jual Aset-aset Bermasalah

Tekan Kredit Macet, BRI Gencar Jual Aset-aset Bermasalah

Whats New
Hampir Full Digital, Transaksi Konvensional di BRI Tinggal 1,1 Persen

Hampir Full Digital, Transaksi Konvensional di BRI Tinggal 1,1 Persen

Whats New
Menaker Ida Dampingi Presiden Jokowi Kunker ke Malaysia, Bahas Pelindungan PMI

Menaker Ida Dampingi Presiden Jokowi Kunker ke Malaysia, Bahas Pelindungan PMI

Whats New
Hadirkan Beragam Pilihan Hiburan, Begini Cara Langganan OTT di IndiHome

Hadirkan Beragam Pilihan Hiburan, Begini Cara Langganan OTT di IndiHome

Whats New
Lowongan Kerja BUMN PT PP untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN PT PP untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beli Solar di Jakarta, Banten, dan Jabar Wajib Pakai QR Code MyPertamina

Beli Solar di Jakarta, Banten, dan Jabar Wajib Pakai QR Code MyPertamina

Whats New
Kemenkeu Sebut Himbara Kerap 'Monopoli' Setoran PNBP Kementerian/Lembaga

Kemenkeu Sebut Himbara Kerap 'Monopoli' Setoran PNBP Kementerian/Lembaga

Whats New
OJK: Pencabutan Moratorium 'Fintech Lending' Bakal Perluas Layanan ke Masyarakat

OJK: Pencabutan Moratorium "Fintech Lending" Bakal Perluas Layanan ke Masyarakat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com