Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reksa Dana Saham Redominasi Dollar AS Masih Menjanjikan

Kompas.com - 26/12/2018, 21:44 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Reksa dana saham redominasi dollar Amerika Serikat (AS) masih menjanjikan sampai tahun depan. Hingga akhir tahun ini, pertumbuhannya telah memberikan sinyal positif.

Berdasarkan data PT Infovesta Utama, jumlah Asset Under Management (AUM) atau dana kelolaan reksa dana saham berdenominasi dollar AS naik sekitar 1,982 miliar dollar AS atau setara dengan 1 persen secara month on month (mom) di periode November 2018.

Pada bulan sebemunya AUM reksa dana ini mencapai 1,961 miliar dollar AS. Sementara itu, sampai tutup tahun diproyeksikan akan berada di level 2 miliar dollar AS.

“Kira-kira pertumbuhannnya cukup pesat terdorong oleh reksa dana redonimasi dollar AS sekrtor syariah,” kata Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana seperti dilansir Kontan.co.id, Rabu (26/12/2018).

Baca juga: Amankah Berinvestasi Reksa Dana secara Online?

Selain itu kinerja saham di Asia Pasifik dan AS menunjukan kinerja yang positif. Ia memprediksi tahun depan imbal baliknya bisa mancapai 5-10 persen.

Menurut dia, yang menjadi tolak ukur dalam reksa dana saham ini adalah bagaimana tren indesk saham di Asia Pasifik dan Amerika Serikat. Kemudian pengaruh keputusan The Fed dalam menentukan kenaikan suku bunga tahun depan.

"Investor tetap fokus pada kinerja aset reksa dana saham denominasi dollar AS karena umumnya investor reksa dana ini membutuhkan dollar AS sehingga nilai tukar rupiah bukan menjadi faktor utama dalam meningkatkan AUM reksa dana saham dollar AS," kata Wawan.

Sentimen juga datang dari dalam negeri. Tahun depan yang merupakan ajak politik menjadi penentuan pergerakan saham.

“Kalau berjalan damai maka dana asing dari investor akan masuk,” katanya.

Reksa dana jenis ini pada dasarnya terbagi menjadi dua. Pertama berbasis onshore yang transaksinya berkutat di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kedua berbasis offshore di mana transaksi bisnisnya dilakukan di indeks saham global.

Menurut Wawan, keduanya memiliki risiko sendiri. Reksanadan redominasi dollar AS lewat onshore berisiko terhadap flukluasi rupiah. Sedangkan offshore tergantung indeks dollar AS. (Yusuf Imam Santoso)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Reksadana saham redominasi dollar AS semakin menggiurkan


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Whats New
Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Whats New
Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com