Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Saham Indeks KOMPAS100 yang Bisa Dikoleksi hingga Tahun Depan

Kompas.com - 27/12/2018, 06:51 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks KOMPAS100 berhasil mencetak 20 saham dengan kenaikan di atas 10 persen sepanjang tahun ini. Kenaikan tertinggi berhasil diraih oleh saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) yakni sebesar 270 persen.

Mengutip Kontan.co.id, Kamis (27/12/2018), selain saham TKIM, 19 saham lain yang berhasil mencatatkan kenaikan lebih dari 10 persen di tahun ini, antara lain PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) sebesar 191 persen, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) 129 persen, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) 116 persen, PT Buyung Putra Sembada Tbk (HOKI) 114 persen, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) 74 persen, PT JAPFA Tbk (JPFA) 58 persen.

Kemudian PT Mayora Indah Tbk (MYOR) 28 persen, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) 27 persen, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) 26 persen, PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI) 26 persen, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) 23 persen, PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) 20 persen.

Lainnya adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 19 persen, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) 19 persen, PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) 18 persen, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 19 persen, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) 17 persen, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) 15 persen, dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) 9 persen.

Sebagai informasi, KOMPAS100 merupakan indeks yang terdiri dari 100 saham dengan likuiditas yang tinggi, kapitalisasi pasar yang besar, serta memiliki fundamental dan kinerja yang baik.

Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra menyebut sejumlah saham yang ada di indeks KOMPAS100 terutama saham emiten industri dasar merupakan saham yang menjadi pendorong atau memimpin pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun 2018.

“Secara fundamental saham-saham tersebut terlihat bagus, didukung oleh kebijakan sektoral pula,” katanya, Rabu (26/12/2018).

Selain itu, saham emiten infrastruktur dan barang konsumsi juga berhasil mendorong pergerakan IHSG hingga akhir tahun ini. Saham emiten barang konsumsi di akhir tahun berhasil memberikan pengaruh signifikan pada pergerakan indeks.

Wajar saja, seperti sebelumnya konsumsi masyarakat di periode akhir tahun cenderung meningkat akibat libur akhir tahun yang juga bertepatan dengan Natal dan Tahun Baru 2019.

Sedangkan saham emiten infrastruktur masih didorong oleh pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan oleh pemerintah di berbagai wilayah untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi serta mengejar ketertinggalan.

Lalu untuk saham emiten perbankan, BBCA masih menjadi primadona bagi investor dan menjadi salah satu saham berpengaruh di IHSG. “Secara margin dan cost of fund paling menarik di kelompok Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV, non-performing loan (NPL) juga terlihat rendah, sangat layak dibeli oleh investor,” ujar Aditya.

Terpengaruh Pertumbuhan Ekonomi

Aditya tidak memberikan target khusus terhadap 20 saham dengan kenaikan tertinggi di indeks KOMPAS100. Namun, ia menjelaskan, di tahun 2019 pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar rupiah masih berpengaruh besar terhadap saham-saham tersebut.

“Jika pertumbuhan ekonomi lebih baik dari tahun 2018, maka sektor industri dasar, barang konsumsi, infrastruktur dan perbankan menjadi sektor yang sangat menarik, terutama sektor barang konsumsi dan perbankan yang kinerjanya pada tahun 2018 sempat underperform, ada peluang outperform di tahun depan,” kata Aditya.

Ketika disinggung mengenai Pemilu yang akan digelar di tahun 2019, Aditya menilai gelaran lima tahunan itu tidak akan berpengaruh banyak. “Mungkin hingga kuartal I-2019, tapi seterusnya atau setelah semester II-2019 dan didukung oleh arah politik stabil maka akan bullish view untuk saham- saham sektor tersebut,” kata dia.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Ini saham indeks KOMPAS100 yang layak dikoleksi hingga tahun depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com