Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Naik, Jokowi Minta Operasi Pasar Ditingkatkan

Kompas.com - 28/12/2018, 08:30 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, Presiden Joko Widodo meminta agar operasi pasar ditingkatkan. Hal itu menyusul kenaikan harga beras yang terjadi saat ini.

"Presiden bilang, 'naikkan deh (operasi pasar) supaya harganya balik lagi, ke harga sebelumnya'," ujar Darmin menirukan perintah Presiden, Jakarta, Kamis (28/12/2018) malam.

Darmin mengakui, harga beras di pasaran memang naik. Namun kata dia, kenaikan harga beras jelang akhir tahun ini hanya 0,4 persen atau Rp 45 rupiah per kg untuk beras medium, dan 0,04 persen untuk per kg untuk beras premium.

Baca juga: Amankan Harga Beras, Mendag Minta Bulog Segera Operasi Pasar

Saat ini Bulog menggelontorkan 2.500 ton beras per hari ke pasar untuk operasi pasar. Namun jumlah itu akan ditingkatkan ke kisaran 4.000-5.000 ton per hari untuk menurunkan harga.

Dari sisi stok, Darmin memastikan beras Bulog sangat mencukupi sehingga tak ada persoalan ketersediaan beras. Justru kata dia, persoalan bukan pada stok namun pada selera.

"Masyarakat punya preferensi maunya merek ini, merek itu. Bulog punya merek, mereknya KITA. KITA jualnya itu medium. Bagaimana penetrasi ke situ itu tidak mudah. Yang kedua, pedagang retailnya kita itu jangan dikira ambil untungnya sedikit," kata Darmin.

Baca juga: Operasi Pasar, Bulog Gelontorkan 15.000 Ton Beras Per Hari

"Kalau dijual supaya dia ambil untungnya itu Rp 300 per kilo, tidak jual dia. Itu berasnya Bulog, dia jual beras yang lain. Dia maunya itu untungnya paling sedikit Rp 500 sekilo, mendekati seribu. Nah ini semua yang membuat kendala juga untuk menaikkan operasi pasar sampai 15.000 ton beras per hari," sambung Darmin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com