Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelindo I Lepas Ekspedisi Pionir Kapal Dagang ke India

Kompas.com - 30/12/2018, 21:30 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Malahayati di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh melepas ekspedisi pionir kapal dagang ke India.

General Manager Pelindo I Cabang Malahayati, Sam Arifin Wiwi, mengatakan, ekspedisi ini merupakan implementasi kerja sama antara Indonesia dan India melalui “Statement on Shared Vision of India-Indonesia Maritime Cooperation in the Indo-Pacific”.

Ekspedisi pionir kapal dagang ini membawa barang dari Pelabuhan Malahayati, Aceh menuju Port Blair, Kepulauan Andaman dan Nicobar, India.

"Barang-barang yang dibawa berupa makanan pokok, kopi, sayuran, dan kerajinan tangan," kata Sam dikutip dari keterangan resminya, Minggu (30/12/2018).

Sam mengatakan, pelepasan kapal ekspedisi itu dilakukan pada Sabtu (29/12/2018). Ekspedisi ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Kenegaraan Perdana Menteri India ke Indonesia pada 29-30 Mei 2018 lalu, yang membahas Visi Bersama Kerja Sama Maritim di Indo-Pasifik.

Visi itu menekankan pentingnya meningkatkan kesejahteraan kawasan antara lain melalui pengembangan konektivitas ekonomi yang berlandaskan pada norma-norma universal, hukum internasional, transparansi, dan saling menghormati kedaulatan dan integritas wilayah.

Ekpedisi Pionir Kapal Dagang yang diberangkatkan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan kerja Delegasi Kedutaan Besar India ke Pelabuhan Malahayati pada bulan Juli lalu.

"Kunjungan kerja bertujuan untuk melihat secara langsung kondisi, fasilitas, dan kesiapan pelabuhan untuk melakukan pengiriman barang ke Kepulauan Andaman dan Nicobar,” jelasnya.

Sam menambahkan, ekpedisi kapal dagang ini akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kepulauan Andaman dan Nicobar.

Pihaknya sangat mendukung kegiatan ekspor barang dilakukan lewat Pelabuhan Malahayati. Apalagi pelabuhan ini didukung dengan fasilitas yang mumpuni untuk aktivitas bongkar muat.

Pelabuhan memiliki kedalaman alur 9,5 meter, memiliki pelayaran yang terjadwal, ketersediaan alat bongkar muat, lapangan penumpukan peti kemas, serta didukung sistem front end yang akan diterapkan di Pelabuhan Malahayati.

"Kami berharap kerja sama Indonesia-India mampu terjalin dengan baik, sehingga mampu memaksimalkan potensi Pelabuhan Malahayati untuk bisa melakukan ekspor ke India yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya daerah Aceh,” ujarnya.

Pelepasan kapal ekspedisi ini dihadiri Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Wali Naggroe Aceh, Teungku Malik Mahmud Al-Haytar, dan Konsulat Jenderal India di Medan, Shalia Shah.

Seperti diketahui, Pelabuhan Malahayati memiliki dermaga dengan panjang 384 meter dan dapat menampung tiga kapal ukuran 100 meter dengan muatan 300 TEUs peti kemas sekaligus.

Fasilitas-fasilitas ini juga didukung dengan peralatan bongkar muat petikemas seperti satu unit Harbour Mobile Crane (HMC), tiga unit forklift, reach staker, enam unit truk pengangkut petikemas, serta satu unit kapal tunda.

Pelabuhan Malahayati menjadi pelabuhan milik Pelindo I ditetapkan sebagai salah satu dari 24 pelabuhan yang menjadi Program Tol Laut Pemerintah. Serta diharapkan dapat memperkuat konektivitas nasional dan menurunkan biaya logistik nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com