Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Kaya, Mari Wujudkan Energi Berkeadilan di Bumi Pertiwi

Kompas.com - 31/12/2018, 12:17 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebagai negara kepulauan yang terletak di tengah garis ekuator, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya energi.

Di sini paparan sinar surya selalu ada sepanjang tahun. Kemudian, potensi angin dan perairan Indonesia juga melimpah untuk bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya energi.

Data terbaru Badan Energi Internasional (IEA) yang dilansir dari Kompas.com, Selasa (28/8/2018) bahkan menyebutkan, Indonesia berpotensi untuk menghasilkan  716 gigawatt (GW) energi dari solar photovoltaic (solar PV), hydropower, bioenergi, geotermal, tenaga gelombang laut, dan angin.

Namun, tantangan besar Indonesia untuk bisa memanfaatkan energi-energi tersebut pun tak kalah besar. Tantangan tersebut mulai dari keterbatasan lahan terbuka hingga biaya investasi yang tinggi untuk pemanfaatan teknologi baru dan terbarukan.

Menurut data Dewan Energi Nasional (DEN), rata-rata investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan potensi energi baru dan terbarukan (EBT) adalah sebesar 2-5 juta dollar AS atau setara Rp 29-72 miliar untuk setiap megawatt-nya

Bahkan, perkiraan Badan Energi Internasional pada 2014 menunjukkan, upaya pengurangan kadar karbon secara global melalui pengembangan listrik yang bersumber dari EBT membutuhkan investasi sekitar 20 triliun dolar AS hingga tahun 2035 mendatang.

Karenanya, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), khususnya Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) ESDM terus berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi.

Salah satu langkah yang dilakukan Balitbang ESDM tersebut adalah dengan bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum (BLU).

Dengan transformasi menjadi BLU ini, unit pemerintah tersebut pun didorong untuk meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Dengan begitu, Balitbang ESDM dapat melakukan kegiatan kelitbangan dan operasionalnya secara mandiri tanpa bergantung dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Hasilnya, selain dapat memacu pertumbuhan investasi pada bidang energi dan sumber daya mineral di Tanah Air, juga dapat meningkatkan penerimaan negara.1

Kompas.com mengurai jejak riwayat transformasi BLU Balitbang ESDM. Dari situ publik akan mengetahui seberapa besar peningkatan pendapatan negara, bagaimana peluang kerja sama untuk ikut bersama pemerintah mewujudkan energi berkeadilan di Tanah Air.

Informasi mengenai hal itu, kami tampilkan lewat sajian Visual Interaktif Premium (VIP) “Mewujudkan Energi Berkeadilan di Bumi Pertiwi”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com