Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Perang Dagang, Aktivitas Manufaktur China Sentuh Level Terendah 2 Tahun

Kompas.com - 31/12/2018, 12:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

BEIJING, KOMPAS.com – Aktivitas sektor manufaktur China terkontraksi untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun pada Desember 2018. Ini terjadi lantaran ada perlambatan ekonomi China dan berlangsungnya perang dagang dengan AS.

Dikutip dari CNBC, Senin (31/12/2018), Biro Statistik Nasional China menyatakan indeks manufaktur Purchasing Managers’ Index (PMI) berada pada level 49.4 pada bulan Desember 2018. Angka ini merupakan yang terendah sejak Februari 2016.

Angka tersebut pun lebih rendah dibandingkan pada November 2018 lalu yang mencapai 50.0. Angka 50 ke atas mengindikasikan ekspansi, sementara 50 ke bawah mengindikasikan kontraksi.

Data menunjukkan pula bahwa pesanan ekspor baru China terkontraksi selama tujuh bulan berturut-turut.

Baca juga: Kondisi Perekonomi China 2019 Terancam Makin Jeblok

Data ekonomi dari China sangat dipantau untuk mengetahui tanda-tanda dampak yang disebabkan perang dagang antara Washington dengan Beijing. Pada awal Desember 2018, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sepakat melakukan gencatan selama 90 hari.

Dampak keputusan tersebut, peningkatan tarif terhadap produk-produk dari China dengan total nilai 200 miliar dollar AS ditunda. Ini sejalan dengan negosiasi perjanjian perdagangan yang masih terus berlangsung.

Selain karena perang dagang, ekonomi China juga menghadapi tantangan dari dalam negeri. Bahkan, jauh sebelum perang dagang dengan AS, China sudah bersusah payah menangani perlambatan ekonomi setelah 30 tahun mencatat pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan.

Baca juga: China Beri Lampu Hijau untuk Beras Impor Amerika Serikat

Frederic Neumann, kepala Riset Ekonomi Asia di HSBC menyatakan, angka PMI China yang lebih buruk dari perkiraaan mengindikasikan dimulainya tahun 2019 dengan tantangan.

“Angka PMI yang dirilis hari ini menandakan ekonomi masih melambat. Ini akan memberatkan, tidak hanya terhadap pertumbuhan ekonomi China, namun juga kepada perdagangan global ,” sebut Neumann.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Turun Hampir 1 Persen, GOTO, PTRO, dan BREN Jadi Biang Kerok

IHSG Ditutup Turun Hampir 1 Persen, GOTO, PTRO, dan BREN Jadi Biang Kerok

Whats New
Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Percepat Penanaman Padi di Kabupaten Bogor

Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Percepat Penanaman Padi di Kabupaten Bogor

Whats New
Jadwal MRT dan LRT Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024

Jadwal MRT dan LRT Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Mendag: Toko Harus di Luar Aplikasi TikTok

TikTok Shop Buka Lagi, Mendag: Toko Harus di Luar Aplikasi TikTok

Whats New
Pergerakan Masyarakat di Jabodetabek Selama Nataru Diprediksi Hampir 15 Juta Orang

Pergerakan Masyarakat di Jabodetabek Selama Nataru Diprediksi Hampir 15 Juta Orang

Whats New
Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Whats New
Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Whats New
Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Whats New
Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Whats New
Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Whats New
TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

Whats New
Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Whats New
Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan 'Seller' untuk Kembali Berjualan

TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan "Seller" untuk Kembali Berjualan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com