Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Ratusan Miliar Rupiah, Wim Cycle Ajukan PKPU

Kompas.com - 01/01/2019, 12:16 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu lagi merek ikonik Indonesia mesti menghadap pengadilan akibat terlilit utang. PT Wijaya Indonesia Makmur Bicycle Industries, produsen sepeda Wim Cycle kini sedang menjalani proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Permohonan PKPU Wim Cycle diajukan secara sukarela lantaran masalah keuangan perusahaan dinilai bermasalah. Sehingga, butuh ikhtiar restrukturisasi untuk melunasi utang-utangnya kepada para kreditor.

Perkara ini terdaftar di Pengadilan Niaga Surabaya dengan nomor 47/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN Niaga Sby pada 23 November 3018 lalu. Kemudian pada 6 Desember 2018, permohonan dikabulkan.

"Ini salah satu itikad baik dari perusahaan kepada kreditor-kreditornya, karena nyatanya klien memang mengalami masalah keuangan, sehingga memang butuh restrukturisasi untuk membayar utang-utang," kata kuasa hukum Wim Faizal Asikin Karimuddin dari Kantor Hukum Faizal Karimuddin & Co seperti dilansir Kontan.co.id, Selasa (1/1/2019) pekan lalu.

Baca juga: Hakim Kabulkan Permohonan PKPU, Merpati Wajib Lunasi utang

Faizal mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir Wim Cycle sebagai pabrikan sepeda lokal kerap kalah bersaing dengan serbuan sepeda yang diimpor langsung dari China. Akibatnya pendapatan perusahaan tiap tahun makin tergerus.

Sementara dalam berkas permohonan PKPU saldo utang Wim Cycle tercatat mencapai Rp 504,03 miliar dari 37 kreditor. Ada pula tagihan didominasi dari pinjaman perbankan. Tercatat ada tujuh kreditor dari perbankan dengan nilai tagihan Rp 457,24 miliar.

Sementara pengurus PKPU Wim Cycle Rifwaldi Rivai M. Noer mengungkapkan, tagihan yang tercatat dalam berkas permohonan perlu diverifikasi lebih lanjut. Sebab dalam rapat kreditor perdana pada 21 Desember 2018 lalu, beberapa kreditor juga mengoreksi catatan utang Wim Cycle.

"Di catatan debitor ada tagihan dari Bank Permata, tapi kemarin dalam rapat perdana ternyata itu utang pribadi pemilik perusahaan. Kemudian tercatat ada kredit0r dari Bank BCA, tapi itu sebenarnya dari BCA Finance," sebut Rifwaldi.

Dia menyebutkan, kreditor Wim Cycle yang belum tercatat, bisa turut mendaftarkan tagihannya dalam proses PKPU hingga 4 Januari 2018 mendatang. Sementara proses verifikasinya akan dijadwalkan pada 11 Januari mendatang, dan pada 18 Januari 2018 rapat pembahasan proposal restrukturisasi akan dilaksanakan.

Terkait rencana restrukturisasi, lantaran PKPU diajukan secara sukarela Faizal bilang secara umum, Wim Cycle telah menyiapkan langkah. Faizal bilang telah ada investor yang siap menyuntik dana.

"Terdapat beberapa investor yang berminat masuk ke perusahaan. Sehingga perusahaan akan memperoleh dana tambahan untuk operasional dan membayar utang kepada para kreditor," ucap Faizal.

Selain inevstor, Faizal bilang Wim Cycle juga akan memodifikasi strategi bisnisnya. Jika sebelumnya, seluruh perakitan sepeda dilakukan di Indonesia, kelak Wim Cycle akan berfokus untuk mengimpor sepeda jadi namun tetap dilabeli Wim Cycle untuk dijual di pasar Indonesia.

"Mungkin sekitar 70 persen model bisnis kelak akan lebih ke trading, client build sepeda dari luar, dan tetap dijual dengan merek Wim Cycle di sini. Tapi lebih rinci akan kami sampaikan dalam rapat kreditor kelak," kata Faizal.

Sekadar tambahan, sebelumnya Wim Cycle juga telah melakukan diversifikasi bisnis dengan membentuk entitas anak yaitu PT Wim Motor yang memproduksi kendaraan mainan anak hingga motor listrik.

Bahkan April lalu, salah satu seri motor listrik keluaran Wim Motor, yaitu Wim Motor 8i sempat terkenal lantaran digunakan oleh Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Kabupaten Asmat, Papaya.

"Iya itu produksi anak usaha klien, tapi memang penjualan motor listrik lebih difokuskan ke bagian timur, seperti Papua karena masih sulit BBM, bukan di daerah Jawa yang memang jarang terjadi kelangkaan. Marketnya lebih cocok di sana," sebut Faizal. (Anggar Septiadi)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Terlilit utang, Wim Cycle tempuh upaya PKPU


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com