Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Anjlok, Nilai Perusahaan Apple Jauh dari 1 Triliun Dollar AS

Kompas.com - 04/01/2019, 06:26 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga saham Apple anjlok hingga 10 persen pada perdagangan Kamis, (3/1/2019) di pasar saham AS Wall Street. Sebelumnya, CEO Apple Tim Cook merilis pernyataan tertulis mengenai penurunan penjualan produk, juga pemangkasan outlook pendapatan pada kuartal I-2019 ini.

Dikutip dari CNBC, Jumat (4/1/2018), harga saham Apple hingga penutupan perdagangan berada pada 142,19 dollar AS. Level tersebut adalah yang terendah sejak Juli 2017.

Terkoreksinya kembali harga saham Apple, membuat perdagangan hari Kamis ini menjadi hari perdagangan terburuk Apple sejak Januari 2013. Selain itu, perdagangan kali ini juga memperpanjang tren penurunan harga saham Apple yang sudah terjadi sejak akhir 2018 lalu.

Baca juga: Penjualan di China Diprediksi Turun, Saham Apple Turun Tajam

Sebelumnya, harga saham Apple sempat diperdagangan pada level 230 dollar AS per saham, namun di kuartal-IV 2018, harga tersebut terkoreksi hingga 30 persen.

Valuasi pasar Apple yang sempat menyentuh 1,1 triliun dollar AS dan menempatkan Apple sebagai perusahaan dengan nilai valuasi tertinggi di dunia. Kini, Apple harus puas menduduki posisi keempat, di bawah Alphabet, induk perusahaan dari Google.

Kali ini, total valuasi pasar Apple bahkan tidak sampai 700 miliar dollar AS. Apple telah kehilangan 450 miliar dollar AS dari valuasi pasarnya dalam waktu dua bulan saja.

Baca juga: Perusahaan China Ancam Pegawainya yang Gunakan Perangkat Buatan Apple

Sebelumnya, Tim Cook menyatakan dalam keterangan tertulisnya, siklus upgrade serta melemahnya permintaan membuat penjualan iPhone di China lebih lemah dari yang diperkirakan. Apple saat ini memroyeksi pendapatan di kuartal 1-2019 akan lebih rendah 9 miliar dollar AS dari yang sudah diperkirakan sebelumnya.

Sebagai catatan, Apple telah melakukan perubahan dalam pelaporan hasil penjualan perusahaan. November lalu, Apple menyatakan mereka akan berhentu memberikan laporan penjualan lini produk utamanya seperti iPhone.

Pada penutupan perdagangan Kamis, Apple telah kehilangan nilai sahamnya sebesar 17 persen dalam 12 bulan terakhir, dan hampir 40 persen dari titik tertingginya dalam 52 minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com