Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kebijakan Fiskal yang Akan Diusung Prabowo-Sandiaga

Kompas.com - 04/01/2019, 13:51 WIB
Palupi Annisa Auliani,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pertumbuhan ekonomi akan tetap menjadi salah satu arah kebijakan ekonomi yang diusung pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Karenanya, rencana kebijakan fiskal yang diusung pasangan calon ini pun tak terlepas dari itu.

"Garis besarnya, kebijakan fiskal harus maksimal dalam mendorong pertumbuhan," ujar anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dradjad H Wibowo, Jumat (4/1/2019).

Baca juga: Jubir Sebut Program Prabowo-Sandiaga Akan Dijelaskan Detail saat Debat Capres

Ekonomi merupakan salah satu dari 14 tema yang diusulkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk debat capres-cawapres Pemilu 2019. Rencananya, debat tersebut diselenggarakan lima kali, yaitu pada 17 Januari 2019, 17 Februari 2019, 17 Maret 2019, 30 Maret 2019, dan 13 April 2019.

Berikut ini sejumlah butir pokok rencana kebijakan fiskal Prabowo-Sandi sebagaimana paparan Dradjad: 

1. Stabilitas

Terkait stabilitas fiskal, misalnya, Dradjat menyebut akan dilakukan dengan menjaga defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan bila mungkin menguranginya.

Menurut Dradjad, timnya sepakat bahwa struktur APBN saat ini belum maksimal mendorong pertumbuhan. Meski begitu, dia tidak sependapat dengan pendapat sejumlah kalangan yang berpandangan defisit fiskal perlu diperlebar atas nama menggenjot pertumbuhan.

Baca juga: Kompas TV Jadi Penyelenggara Debat Pertama Capres-Cawapres

"Masalahnya bukan pada besaran defisit. Masalahnya ada pada belanja negara yang tidak tepat sasaran dalam arti banyak teralokasi ke belanja yang multiplier-nya rendah dan tidak efisien," ungkap Dradjad yang memang berlatar belakang ekonom ini.

Karenanya, tegas Dradjat, tim Prabowo-Sandi tidak akan memperlebar defisit APBN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. 

2. Reformasi belanja negara

Sebelum merinci lebih jauh, Dradjad menggarisbawahi reformasi berarti perombakan besar. Terkait reformasi belanja negara, langkah yang akan dilakukan Prabowo-Sandi akan mencakup realokasi dan efisiensi.

"Prabowo-Sandi memberikan prioritas besar pada stabilitas harga pangan, produksi pangan, produksi bioenergi melalui antara lain pengembangan tanaman bioenergi pada lahan tidak produktif, dan permbangunan pedesaan," sebut Dradjad.

Baca juga: Jawab Megawati, Dradjad Sebut Program Prabowo Kontras dengan Kegagalan Jokowi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Bakal Tahan Suku Bunga hingga 2025

BI Bakal Tahan Suku Bunga hingga 2025

Whats New
Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Work Smart
BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

Whats New
Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Whats New
Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Whats New
Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Whats New
Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Whats New
Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Smartpreneur
Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Whats New
Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Whats New
Lazada: Indonesia Pasar Besar untuk E-commerce, Semua Punya Kesempatan Sama

Lazada: Indonesia Pasar Besar untuk E-commerce, Semua Punya Kesempatan Sama

Whats New
Platform Pinjaman Online Kredit Pintar Tunjuk CEO Baru

Platform Pinjaman Online Kredit Pintar Tunjuk CEO Baru

Whats New
Adaptasi Penjualan Produk Asuransi Unitlink Butuh Waktu 3-6 Bulan

Adaptasi Penjualan Produk Asuransi Unitlink Butuh Waktu 3-6 Bulan

Whats New
Tingkatkan Layanan, IoT Diterapkan di LRT Palembang

Tingkatkan Layanan, IoT Diterapkan di LRT Palembang

Whats New
Serahkan DIPA Terakhir Kabinet Jokowi, Sri Mulyani Harap Segera Terlaksana Awal 2024

Serahkan DIPA Terakhir Kabinet Jokowi, Sri Mulyani Harap Segera Terlaksana Awal 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com