Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Menhub Pangkas Dana Perawatan dan Pengoperasian Kereta Api

Kompas.com - 04/01/2019, 20:30 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui pihaknya memangkas dana perawatan dan pengoperasian prasarana perkeretaapian untuk PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Budi beralasan, pemangkasan dana tersebut dilakukan karena KAI kinerja keuangannya dianggap sudah baik.

"KAI makin hebat dan makin gede. Terus yang kedua APBN ini ditujukan pada hal yang lain," ujar Budi di Kemenhub, Jumat (4/1/2019).

Budi menambahkan, pemangkasan anggaran ini sudah dibicarakan dengan Kementerian Keuangan dan KAI. Menurut dia, pos anggaran Kemenhub akan difokuskan untuk membangun infrastruktur yang lain.

"Karena uang yang lain untuk digunakan membangun (kereta cepat) Jakarta-Surabaya," kata Budi.

Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan memberikan dana sebesar Rp 1,1 triliun kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk perawatan dan pengoperasian prasarana perkeretaapian milik negara (IMO) tahun 2019.

"Untuk Tahun 2019 nilai kontrak IMO sebesar Rp 1.108.959.355.970 yang pembiayaannya bersumber dari APBN," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Danto Restyawan di Kemenhub, Jumat (4/1/2019).

Anggaran yang didapat KAI ini turun dibanding 2018 lalu. Pada 2018 KAI mendapat dana IMO sebesar Rp 1,3 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com