Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Pembangkit Listrik Tenaga Gas, PLN Bisa Hemat Ongkos Produksi

Kompas.com - 05/01/2019, 06:39 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

MANGGARAI BARAT, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan mengganti sumber energi di Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Flores dari diesel menjadi tenaga gas.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara PLN, Djoko Rahardjo Abumanan mengatakan, penggunaan gas sebagai sumber energi listrik akan menghemat ongkos produksi PLN.

"Cost produksinya dari kantong PLN Rp 2.800 pakai diesel. Kalau pakai gas nanti turun jadi Rp 2.300 sekian," ujar Djoko di PLTMG Flores, Boleng, Manggarai Barat, NTT, Jumat (4/1/2019).

Baca juga: Jonan Sebut Harga Listrik Tidak akan Naik hingga Akhir 2019

Sementara harga untuk konsumen tetap dikenakan Rp 1.465 perkilowatt perjam. Joko mengatakan, PLN tengah menggalakkan penggunaan energi alternatif yang lebih hijau dan ramah lingkungan. PLN juga menekankan hal ini terhadap operator pembangkit listrik untuk menggunakan energi hijau di Flores karena potensinya yang luar biasa.

"Kira bangun Flores menggunakan kearifan lokal sehingga tidak perlu menggunakan energi dari luar," kata Djoko.

Wilayah Nusa Tenggara Timur, kata Djoko, memiliki kekayaan alam yang harus dimanfaatkan. Berbagai pembangkit listrik dengan energi baru terbarukan sudah dibangun, seperti energi panas bumi hingga energi angin.

"Kami siap jual untuk energi renewable. Intinya green dan clean energy," kata Djoko.

Baca juga: Tutup Tahun 2018, 100 Persen Desa di NTB Telah Dialiri Listrik

Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mengatakan, mulai April 2019, PLTMG Flores akan menggunakan gas sebagai pembangkit. Pembangkit listrik dengan kapasitas 20 megawatt itu selama ini belum bisa menggunakan gas karena infrastrukturnya harus dipersiapkan dulu. Ia mengakui untuk membangun infrastruktur pembangkit listrik tenaga gas memakan waktu cukup panjang.

"Harus bangun infrastruktur dulu. Tapi kan tiga bulan lagi tidak lama," kata Arcandra.

Arcandra menyebut banyak keuntungan dengan menggunakan gas sebagai sumber energi pembangkit listrik. Salah satunya harganya lebih murah daripada menggunakan diesel. Dengan demikian, biaya produksi bisa diturunkan.

Baca juga: Mahasiswa UB Manfaatkan Saluran Pembuangan Air Jadi Pembangkit Listrik

"Kelistrikan di NTT ada reserve margin (cadangan daya) di atas 20 persen. Secara keseluruhan baik sekali sehingga kita tidak khawatir akan kekurangan," kata Arcandra.

Daya terpasang total di Labuan Bajo sebesar 41,4 MVA dan daya mampu sebesar 36,3 MW. Pembangkitan Labuan Bajo disalurkan melalui sistem distribusi yaitu Jaringan Distribusi Tegangan Menengah (JTM) sebesar 187 kms; Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 166 kms; dan Gardu Induk sebanyak 143 buah. Sementara jumlah pelanggan di PLN ULP Labuan Bajo sebanyak 19.157 pelanggan yang terdiri dari rumah tangga, industri, pemerintah, bisnis, dan sosial.

PLTMG Flores sendiri memiliki tiga tangki besar dengan kapasitas masing-masing 7.816 kW dengan total 23.448 kW untuk diesel. Kemudian, proyeksi kapasitas PLTMG Flores saat menggunakan tenaga gas April nanti sekitar 23.106 kW denga .kapasitas masing-masing 7.702 kW. Pembangkit tersebut dimiliki PT Perusahaan Listrik Negara dengan operator PT Wartsila Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com