DALAM keterangan pers tanggal 2 Januari 2019, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR Jazuli Juwaini memberikan sejumlah catatan terhadap kinerja pemerintah Presiden Joko Widodo sepanjang tahun 2018, khususnya di bidang ekonomi.
Jazuli menyatakan bahwa kondisi perekonomian sepanjang 2018 hingga tutup tahun, bahkan selama 4 tahun ini, stagnan di angka 5,0 persen.
Selain itu, disampaikan bahwa beban utang negara semakin besar dan realisasi janji pemerintah mengangkat perekonomian Indonesia belum tampak.
Dalam keterangan pers tersebut juga disampaikan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) belum cukup sehat.
Hal itu dilihat dari keseimbangan primer yang masih negatif, beban utang yang masih besar, serta memberatkan keuangan negara.
Hal lain yang disorot adalah tingginya angka pengangguran dan angka kemiskinan yang tidak bergeser jauh.
Pendapat lain yang disampaikan adalah jaminan kesehatan rakyat masih mengidap persoalan serius dan butuh penanganan secara sistemik, dan subsidi APBN terus meningkat karena Badan Penyelenggara Jaminan Sosial selalu defisit.
Dari opini di atas, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dan data Kementerian Keuangan yang juga sebagian informasinya sudah disampaikan dalam konferensi pers 2 Januari 2019, sebagian besar opini yang disampaikan Ketua Fraksi PKS itu kurang tepat.
Berikut ini penulis sampaikan fakta atas opini-opini tersebut.
Di tengah pertumbuhan perekonomian dunia yang secara umum cenderung melambat, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018 mengalami peningkatan, diperkirakan sebesar 5,15 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.