Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Buatan China Akan Layani Penyeberangan Merak-Bakauheni

Kompas.com - 07/01/2019, 18:45 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

MERAK, KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi meresmikan Kapal Neomi. Setelah diresmikan, kapal buatan China tersebut akan langsung beroperasi untuk melayani penyeberangan di Pelabuhan Merak-Bakaheuni.

Budi mengatakan, kapal Neomi dimiliki oleh PT Munich Line. Kapal tersebut didatangkan dari China untuk menggantikan kapal milik PT Munich Line yang ukurannya masih di bawah 5.000 gross tonnage (GT).

"Kapal ini (Neomi berukuran) 8.700 GT. Seharusnya mulai 24 Desember 2018 kita sudah mengeluarkan kapal di bawah 5.000 GT dari lintasan ini (Merak-Bakaheuni)," ujar Budi di Pelabuhan Merak, Banten, Senin (7/1/2019).

Baca juga: Pasca Tsunami Banten, Operasional Pelabuhan Merak dan Bakauheni Normal

Budi menambahkan, hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 88 Tahun 2014 tentang Kewajiban Pengoperasian Kapal Feri Berukuran Minimal 5.000 GT. Nantinya, kapal yang berukuran di bawah 5.000 GT tidak akan boleh beroperasi di Pelabuhan Merak.

"Kita sudah menyiapkan ada 13 lintasan baru yang kita tawarkan pada operator. Nanti kapal yang dibawah 5.000 GT kita alihkan ke situ," kata Budi.

Budi berharap dengan dioperasikan kapal-kapal di atas 5.000 GT dapat mengurangi kepadatan di Pelabuhan Merak. Sebab, kapal-kapal tersebut akan lebih banyak mengangkut penumpang.

Baca juga: Imbas Tsunami, Penumpang Angkutan Penyeberangan di Merak Turun Drastis

"Demand akan bertambah, saya akan yakinkan pada masyarakat terutama tidak terjadi stuck seperti beberapa tahun lalu, sehingga ada kemacetan sampai berapa ratus meter dari pintu gerbang Merak-Bakaheuni," ucap dia.

Kapal KMP Neomi jenis Ro-Ro dibuat di Fujian, Cina pada 2018. Kapal yang memiliki kecepatan hingga 15 knot itu mampu mengangkut 400 penumpang dan 130 unit kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com