Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Akan Terbitkan Surat Utang Rp 40 Triliun

Kompas.com - 08/01/2019, 07:41 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berupaya melakukan penggalangan dana pihak ketiga secara non kovensional, selain melalui tabungan, giro, serta deposito di 2019 senilai Rp 40 triliun dengan denominasi rupiah dan dollar AS.


Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, dana dalam denominasi dollar AS mencapai 2 miliar dollar AS.

"Di dalam rencana bisnis kita sudah masuk untuk dapat menerbitkan dalam denominasi dollar AS baik itu melalui penerbitan obligasi, NCD, MTN, atau bilateral loan," ujar Panji ketika memberikan penjelasan kepada awak media di kantornya, Senin (7/1/2019).

Baca juga: BI Tegaskan SBI Tak Akan Ganggu Pasar Surat Utang Pemerintah

Sementara untuk denominasi rupiah sebut Panji,  Bank Mandiri juga akan melakukan penggalangan dengan skema serupa dengan nilai Rp 10 triliun.

"Jadi, kombinasi dari dua yang tadi, Rp 10 triliun dan 2 miliar dollar AS kurang lebih jadi hampir Rp 40 triliun," ucap dia.

Dana tersebut, nantinya akan digunakan dalam rencana ekspansi Bank Mandiri dan sudah masuk dalam rencana bisnis bank pelat merah itu.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyebutkan, Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan DPK sebesar 10 persen tahun ini, di luar dari pendanaan konvensional. Sebab, di tahun 2018 lalu pertumbuhan DPK mandiri hanya di kisaran 8 persen ketika pertumbuhan kredit berada di kisaran 12 persen.

Dia juga menggarisbawahi tantangan perbankan Indonesia di tahun 2019 yang masih harus menghadapi kondisi seretnya likuiditas.

Walaupun demikian, dia yakin kondisi likuiditas berangsur akan membaik. Sebab pada tiga hari pertama perdagangan di bursa, rupiah mengalami tren penguatan dan dana valas mulai masuk.

"2019 kami yakini portfolio inflows terjadi. Hari ini penguatan rupiah, inflow di ekuitas 2-3 hari pertama perdagangan saham, akan ada tren reversal (pembalikan dana) dari DPK valas," ujar Kartika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com