Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Produktivitas Kerja dengan 5 Cara Mudah Ini

Kompas.com - 08/01/2019, 15:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Di tahun yang baru ini, alangkah baiknya bila produktivitas kerja Anda juga meningkat. Namun, tidak sedikit pegawai yang tidak tahu cara efektif menggenjot produktivitas mereka.

Nah, ternyata meningkatkan produktivitas kerja kerap kali tidak membutuhkan upaya yang sulit. Dikutip dari Reader's Digest, Selasa (8/1/2019), ada 5 cara mudah meningkatkan produktivitas kerja Anda di kantor.

1. Melihat foto-foto bayi hewan

Anak kucing.Nine Anak kucing.

Media sosial seperti Instagram atau Facebook seringkali dihiasi dengan gambar bayi-bayi hewan yang menggemaskan, sebut saja anak kucing atau anak anjing.

Sebuah studi menemukan bahwa orang yang melihat foto bayi hewan sebelum melakukan pekerjaan akan mengerjakan tugasnya lebih baik ketimbang orang yang melihat foto hewan dewasa atau obyek netral lainnya.

2. Mengunyah permen karet

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Mengunyah permen karet merupakan kebiasaan baik jika dilakukan untuk meningkatkan produktivitas. Kebiasan ini membantu menstimulasi saraf trigeminal, yang akhirnya menstimulasi bagian pada otak yang terkait dengan ketajaman perhatian.

"Orang-orang yang mengunyah permen karet dilaporkan memiliki produktivitas yang meningkat di kantor, yang sesuai dengan studi yang ditunjukkan di laboratorium," kata Andrew Smith, profesor di Cardiff University, Inggris.

3. Hirup aroma peppermint

Aromaterapi dikenal sebagai salah satu cara terapi kesehatan yang aman dan nyaman dengan menggunakan minyak esensial atau sari pati hasil ekstrak bunga, daun, buah dan bagian lain tumbuh-tumbuhan. Senyawa aromatik yang menjadi kandungan utamanya dapat mempengaruhi suasana hati atau kesehatan.Shutterstock Aromaterapi dikenal sebagai salah satu cara terapi kesehatan yang aman dan nyaman dengan menggunakan minyak esensial atau sari pati hasil ekstrak bunga, daun, buah dan bagian lain tumbuh-tumbuhan. Senyawa aromatik yang menjadi kandungan utamanya dapat mempengaruhi suasana hati atau kesehatan.

Letakkan wadah kecil berisi beberapa tetes minyak esensial aroma peppermint di meja kerja Anda. Hirup aromanya ketika dibutuhkan.

Sebuah riset menunjukkan bahwa peppermint membantu orang merasa lebih sadar, tidak cemas, dan tidak lelah.

4. Bagi jam kerja setiap 25 menit

IlustrasiThinkstockphotos.com Ilustrasi

Uraikan jam kerja Anda menjadi segmen setiap 25 menit dengan istirahat singkat di antaranya. Selama setiap segmen, pasang fokus Anda untuk satu pekerjaan khusus, misal menyusun laporan.

Melakukan kebiasaan ini akan memaksa Anda mengidentifikasi pekerjaan yang paling penting dan harus segera diselesaikan. Kebiasaan ini juga akan memberitahu Anda seberapa lama seharusnya Anda menyelesaikan satu pekerjaan.

5. Hindari warna tertentu di meja kerja

Ilustrasi Meja Kerjaanyaberkut Ilustrasi Meja Kerja

Jika tujuan Anda adalah untuk fokus, psikolog warna menyarankan Anda menghindari skema warna cerah di meja kerja.

Sally Augustin, psikolog lingkungan, menyarankan Anda untuk membatasi ruang atau meja kerja dengan warna halus seperti taupe, ragam warna putih, atau abu-abu hangat. Berikan sedikit corak warna pada meja kerja dan tambahkan foto-foto koleksi pribadi yang menarik.

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com