Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bos INKA Tembus Pasar Asia Selatan dan Bersaing dengan China

Kompas.com - 08/01/2019, 18:45 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - BUMN pembuat kereta api, PT INKA (Persero) sudah menembus sejumlah pasar di kawasan Asia Selatan. Kini produk kereta api buatan INKA sudah beroperasi di Banglades.

Dalam waktu dekat, INKA juga akan masuk ke Srilanka. Sekitar 75 gerbong kereta senilai 50 juta dollar AS rencananya akan masuk ke negara tersebut.

Akan tetapi, kesuksesan INKA menembus pasar Asia Selatan tidaklah mudah. Direktur Utama INKA Budi Noviantoro menceritakan hal itu.

"Kami masuk pasar itu memang enggak mudah. Di manapun, kapanpun, ketemu China terus," ujarnya dalam seminar Ekonomi Outlook 2019 di Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Baca juga: Menteri Rini Ingin PT Inka Mendunia

China selalu menjadi rival utama INKA di manapun berada. Bahkan, kata Budi, saat ia pergi ke beberapa negara Afrika, ternyata produk kereta api asal China juga hadir di sana.

Seperti diketahui, negara Tirai Bambu itu memang terus gencar ekspansi ke berbagai belahan dunia untuk menawarkan produknya, termasuk kereta api.

Namun, dengan usaha keras, Budi menyebut INKA mampu menawarkan produk yang tak kalah dari China. Pada akhirnya, produk INKA bisa diterima di berbagai negara.

Baca juga: PT Inka Makin Banyak Pesanan Kereta, Menhub Ingatkan soal Daya Saing

Budi mengatakan, pihaknya memiliki berbagai strategi yakni menawarkan produk lebih murah, lebih bagus dan cepat pengirimnya.

"Yang jelas dari manajemen harus mau datang di mana pun. Tidak pilih-pilih pasar. Saya harus ke Kamerun, saya harus ke Senegal, kemaren Dubes Afrika Selatan datang ke kami, minta Botswana didatangi. Botswana itu perbatasan Afrika Selatan," kata Budi.

"Enggak usah takut-takut. Memang harus disuntik kanan-kiri karena ketemunya China lagi. Di manapun mereka ada," sambung dia.

Baca juga: Menperin: Banglades Puas dengan Kereta Buatan PT INKA

Saat ini produk kereta api buatan INKA sudah dioperasikan disejumlah negara yakni Australia, Singapura, Filipina, Thailand, Malaysia, dan Banglades.

Sementara itu, sejumlah negara dilirik sebagai pasar potensial INKA yakni Amerika Serikat, Senegal, Nigeria, Zambia, Mozambik, Mesir dan Srilanka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com