JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution meminta agar defisit neraca perdagangan 2018 yang disebut-sebut sebagai defisit terparah Indonesia sepanjang sejarah, supaya tidak dibesar-besarkan.
"Emang udah keluar (angka defisit) dagangnya?," ujar mantan Gubernur Bank Indonesia itu di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Darmin meminta para pengkritik untuk melihat data defisit neraca perdagangan Indonesia beberapa tahun silam.
"Coba lihat tahun 2015, 2014. Kamu tahu berapa defisit transaksi berjalannya? jangan digede-gedein (soal defisit neraca dagang ini)," kata Darmin.
Baca juga: Defisit Anggaran dan Keseimbangan Primer 2018 Terkecil Sejak 2012
Sebelumnya Ekonom Faisal Basri menyoroti defisit neraca perdagangan 2018. Di akun twitternya, Faisal menyebut bahwa defisit perdagangan 2018 merupakan yang terburuk sejak Indonesia merdeka.
"Sejak merdeka, defisit perdagangan hanya 7 kali. Tahun 2018 defisit perdagangan terburuk sepanjang sejarah," tulis Faisal.
Neraca dagang Indonesia harus kembali mengalami defisit pada November 2018. Setelah defisit 1,77 miliar dollar pada Oktober, kali ini defisit mencapai 2,05 miliar dollar AS.
Sejak merdeka, defisit perdagangan hanya 7 kali. Tahun 2018 defisit perdagangan terburuk sepanjang sejarah. pic.twitter.com/zRQwhzLSKJ
— Faisal Basri (@FaisalBasri) January 8, 2019
Bila dibandingkan November 2017, defisit neraca dagang Indonesia pada November 2018 melonjak tinggi. Sebab, neraca dagang November 2017 justru surplus 221 miliar dollar AS.
Bila ditotal, Januari-November 2018, defisit neraca dagang Indonesia yang mencapai 7,5 miliar dollar AS.
Badan Pusat Statistik (BPS) belum merilis data terburu defisit neraca perdagangan Desember 2018. Biasanya, data akan dirilis pada pertengahan Januari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.