Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/01/2019, 17:16 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Estika Tata Tiara Tbk atau KIBIF mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BEEF pada Kamis, (10/1/2019).

KIBIF mencatatkan seluruh sahamnya dengan porsi kepemilikan publik sebanyak 376.862.500 saham atau sebesar 20 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.

“Momen ini merupakan awal perjalanan KIBIF untuk melangkah sebagai perusahaan publik yang
accountable, transparan dan bertanggungjawab kepada seluruh investor, masyarakat dan seluruh stakeholder terkait,” ujar Direktur Utama PT Estika Tata Tiara Yustinus Sadmoko dalam keterangan tertulis, Kamis.

Baca juga: Melantai di BEI, Sentra Food Jadi Perusahaan Pertama yang IPO di Tahun 2019

Yustinus mengatakan, dana hasil IPO tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha KIBIF. Sebesar 45 persen dialokasikan untuk membeli sapi hidup lokal maupun impor.

 

Kemudian, sekitar 25 persen untuk pembelian barang dagangan yang sebagian besar berasal dari impor maupun lokal dari Bulog atau distributor lain, serta pembelian barang berupa produk lainnya.

Sisanya, sekitar 30 persen, akan digunakan untuk investasi perluasan kandang, investasi bangunan fasilitas produksi baru di Subang, dan investasi bangunan untuk penambahan kapasitas produksi di Salatiga.

“Diharapkan dengan adanya IPO, KIBIF akan mendapatkan dana segar yang akan kami alokasikan 70 persen untuk modal kerja," kata Yustinus.

Baca juga: Jelang IPO, Saham Perusahaan Pengolahan Daging Sapi KIBIF Oversubscribed

Direktur Independen KIBIF Frederik Wattimena mengatakan, pihaknya ingin meningkatkan kapasitas produksi perseroan dalam memperluas jaringan usaha guna memenuhi permintaan pasar.

"KIBIF optimistis bahwa IPO ini dapat meningkatkan profit kami dengan cukup signifikan,” ujar Frederik.

Saat ini, segmen usaha Perseroan tidak hanya terbatas pada pengolahan dan perdagangan sapi dan daging sapi, tetapi juga meliputi pengolahan ayam, ikan, dan frozen dough. KIBIF telah memiliki tiga pabrik pengolahan di wilayah Cikarang, Subang, dan Salatiga dengan total kapasitas produksi mencapai 1.500 ton perbulan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Turun Hampir 1 Persen, GOTO, PTRO, dan BREN Jadi Biang Kerok

IHSG Ditutup Turun Hampir 1 Persen, GOTO, PTRO, dan BREN Jadi Biang Kerok

Whats New
Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Percepat Penanaman Padi di Kabupaten Bogor

Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Percepat Penanaman Padi di Kabupaten Bogor

Whats New
Jadwal MRT dan LRT Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024

Jadwal MRT dan LRT Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Mendag: Toko Harus di Luar Aplikasi TikTok

TikTok Shop Buka Lagi, Mendag: Toko Harus di Luar Aplikasi TikTok

Whats New
Pergerakan Masyarakat di Jabodetabek Selama Nataru Diprediksi Hampir 15 Juta Orang

Pergerakan Masyarakat di Jabodetabek Selama Nataru Diprediksi Hampir 15 Juta Orang

Whats New
Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Whats New
Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Whats New
Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Whats New
Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Whats New
Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Whats New
TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

Whats New
Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Whats New
Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan 'Seller' untuk Kembali Berjualan

TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan "Seller" untuk Kembali Berjualan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com