JAKARTA, KOMPAS.com - PT Estika Tata Tiara Tbk atau KIBIF mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BEEF pada Kamis, (10/1/2019).
KIBIF mencatatkan seluruh sahamnya dengan porsi kepemilikan publik sebanyak 376.862.500 saham atau sebesar 20 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
“Momen ini merupakan awal perjalanan KIBIF untuk melangkah sebagai perusahaan publik yang
accountable, transparan dan bertanggungjawab kepada seluruh investor, masyarakat dan seluruh stakeholder terkait,” ujar Direktur Utama PT Estika Tata Tiara Yustinus Sadmoko dalam keterangan tertulis, Kamis.
Baca juga: Melantai di BEI, Sentra Food Jadi Perusahaan Pertama yang IPO di Tahun 2019
Yustinus mengatakan, dana hasil IPO tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha KIBIF. Sebesar 45 persen dialokasikan untuk membeli sapi hidup lokal maupun impor.
Kemudian, sekitar 25 persen untuk pembelian barang dagangan yang sebagian besar berasal dari impor maupun lokal dari Bulog atau distributor lain, serta pembelian barang berupa produk lainnya.
Sisanya, sekitar 30 persen, akan digunakan untuk investasi perluasan kandang, investasi bangunan fasilitas produksi baru di Subang, dan investasi bangunan untuk penambahan kapasitas produksi di Salatiga.
“Diharapkan dengan adanya IPO, KIBIF akan mendapatkan dana segar yang akan kami alokasikan 70 persen untuk modal kerja," kata Yustinus.
Baca juga: Jelang IPO, Saham Perusahaan Pengolahan Daging Sapi KIBIF Oversubscribed
Direktur Independen KIBIF Frederik Wattimena mengatakan, pihaknya ingin meningkatkan kapasitas produksi perseroan dalam memperluas jaringan usaha guna memenuhi permintaan pasar.
"KIBIF optimistis bahwa IPO ini dapat meningkatkan profit kami dengan cukup signifikan,” ujar Frederik.
Saat ini, segmen usaha Perseroan tidak hanya terbatas pada pengolahan dan perdagangan sapi dan daging sapi, tetapi juga meliputi pengolahan ayam, ikan, dan frozen dough. KIBIF telah memiliki tiga pabrik pengolahan di wilayah Cikarang, Subang, dan Salatiga dengan total kapasitas produksi mencapai 1.500 ton perbulan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.