Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pemilu, Pertumbuhan Kredit Semester I 2019 Diprediksi Melambat

Kompas.com - 11/01/2019, 06:29 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memprediksi pertumbuhan kredit di semester I 2019 sedikit melambat.

Hal ini disebabkan pada semester pertama, Indonesia dihadapkan dengan kontestasi politik pemilihan presiden-wakil presiden dan anggota legislatif. Anggota Dewan Komisioner LPS Destry Damayanti menyatakan, pihaknya memperkirakan pertumbuhan kredit di semester I 2019 sekitar 12 persen.

"Kalau semester pertama itu tidak bisa berharap banyak kredit tumbuh pesat," ujar Destry di kantor LPS, Jakarta, Kamis (10/1/2019).

Baca juga: OJK Optimistis Pertumbuhan Kredit Bank pada 2019 Bisa 13 Persen

Dampak paling terasa diprediksi terjadi pada kredit investasi. Destry mengatakan, kebanyakan investor masih bersikap wait and see untuk mengambil langkah.

Minat investasi masih ada, namun belum optimal. Begitu diketahui siapa pemimpin Indonesia selanjutnya, setidaknya sudah ada titik terang bagaimana nasib perekonomian Indonesia ke depan.

"Kita lihat 2014 lalu. Hal-hal yang sifatnya investasi itu masih stagnan, masih mau lihat siapa presiden dan apa kebijakannya," kata Destry.

Baca juga: Likuditas Ketat, Pertumbuhan Kredit Perbankan Stagnan di 2019

Kredit baru bisa tumbuh signifikan pada semester II 2019, menunggu tahapan pemilu usai di bulan April 2019. Faktor lain penyebab lambatnya pertumbuhan kredit karena pembangunan infrastruktur di 2019 diperkirakan tak semasif 2017 dan 2018.

Namun, investasi diperkirakan masih akan tumbuh seiring terlihatnya dampak infrastruktur yang dibangun dalam tiga tahun terakhir.

"2019 kita tidak pesimis ada ruang tumbuh lagi," kata Destry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com