Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Juta Pekerja Indonesia Disasar Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Kompas.com - 11/01/2019, 19:11 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan), Guntur Witjaksono menyebutkan, kepesertaan jaminan sosial harus mencapai 80 persen dari total tenaga kerja di Indonesia.

"Kalau di dunia kepesertaan jaminan sosial, (angka) 80 persen sudah bagus," kata Guntur ditemui di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jumat (11/1/2019).

Guntur mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru terdapat 120 juta angka pekerja di Indonesia. Sebanyak tujuh juta di antarannya masih menganggur. Jumlah inilah jadi potensi besar untuk digarap jadi perserta.

"Sekitar 100 jutaan (target peserta BPJS Ketenagakerjaan), itu perlu usaha," ujarnya.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan: Tahun Ini Pertumbuhan Kepesertaan Agresif

Saat ini baru 30,5 juta pekerja yang jadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan. Angka ini dinilai masih sangat kecil, karena belum mencapai setengah dari jumlah total pekerja di Tanah Air.

"Jadi baru sepertiga persen. Itu karena lebih banyak (pekerja Indonesia) informal, petani, tukang ojek, dan lain-lain. Belum sadar masalah perlindungan keternagakerjaan," ungkapnya.

Menurut dia, untuk mencapai target kepesertaan aktif BPJS Ketenagakerjaan yang telah ditentukan itu harus disiasati dengan baik. Sehingga perencanaan berjalan lancar sebagaimana mestinya. Apalagi banyak faktor dan sisi lain jadi penentun terget itu terwujud.

"Tergantung ekonomi juga, kalau kondisi ekonomi jelek, banyak pengangguran enggak bisa (jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dan) bayar iuran. Jadi kalau ekonomi kita memang terus bagus, harapannya orang bisa bayar iuran," terangnya.

Dia menyebut, dari 30,5 juta peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan itu sebagian besar mereka adalah peserta mandiri dan bukan penerima upah (BPU) yang sudah bekerja.

Pihaknya meyakini tahun ini pertumbuhan jumlah kepesertaannya akan meningkat tajam. Optimisme muncul setelah melewati tahun sebelumnya dengan baik. "Tahun ini pertumbuhan yang agresif," sebutnya.

Kini manajemen BPJS Ketenagakerjaan sedang merancang Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT) BPJS Ketenagakerjaan untuk tahun ini. Sehingga kerangka kerja baru segera selesai dan segera menjalankan serta mewujudkannya.

"Sekarang, awal tahun lagi menyusun RKAT 2019 ini. Kita bulan-bulan ini sibuk dengan menyusun terget.

Pada 2018 lalu, BPJS Ketenagakerjaan mencatatkan hasil positif dengan jumlah perserta aktif mencapai 30,5 juta pekerja. Angka ini telah melampaui target yang ditetapkan, yaitu sebesar 29,6 juta.

Sementara total peserta BPJS Ketenagakerjaan sendiri pada 2018 mencapai 50,7 juta pekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com