Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Yakin Kinerja Sektor Keuangan Positif di 2019, Ini Indikatornya

Kompas.com - 12/01/2019, 16:08 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyampaikan, kinerja sektor keuangan akan menunjukkan tren positif di 2019.

OJK memandang stabilitas sektor jasa keuangan selama 2018 dalam keadaan yang terjaga dan optimistis sehingga diyakini kinerja tersebut akan berlanjut di 2019.

Sepanjang tahun 2018, kondisi perekonomian nasional terpantau sehat dan stabil, salah satunya nampak dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,15 persen. Selain itu, inflasi terkendali di level 3,13 persen.

Stabilnya sektor jasa keuangan menjadi modal penting bagi industri jasa keuangan untuk dapat tumbuh lebih baik dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Ini terlihat dari berbagai indikator pencapaian sektor jasa keuangan sepanjang tahun 2018.

Baca juga: OJK: Di Tengah Gejolak, Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga

“Capaian 2018 ini merupakan modal yang penting bagi industri jasa keuangan untuk tumbuh lebih baik dan meningkatkan perannya sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan katalis keberhasilan reformasi struktural,” ujar Wimboh dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (11/1/2019) malam.

Sepanjang 2018, OJK mencatat intermediasi sektor keuangan dapat terjaga dengan baik.
Dengan berbagai capaian itu, Wimboh meyakini kinerja baik di 2018 itu bisa berlanjut di 2019.

"Untuk 2019, OJK optimistis tren perbaikan perekonomian dan kinerja sektor jasa keuangan yang positif akan terus berlangsung," kata Wimboh.

Baca juga: Sepanjang 2018, Kredit Perbankan Tumbuh 12,9 Persen

Perekonomian diperkirakan mampu tumbuh 5,3 persen dengan inflasi yang terjaga relatif rendah di level 3,5 persen. Kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan diperkirakan tumbuh kuat dengan pertumbuhan kredit perbankan di kisaran 13 plus minus 1 persen dengan rasio kredit bermasalah (NPL) diproyeksikan turun di akhir tahun 2019.

Sementara pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) diperkirakan juga meningkat menjadi 8-10 persen.

Optimisme ini juga turut diperlihatkan oleh pelaku perbankan yang tercermin dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2019, yang menargetkan ekspansi kredit dan DPK masing-masing sebesar 12,06 persen dan 11,49 persen.

Baca juga: Ada Pemilu, Pertumbuhan Kredit Semester I 2019 Diprediksi Melambat

Optimisme juga ditunjukkan dengan target 75-100 emiten baru di 2019 yang akan didominasi oleh emisi obligasi atau sukuk korporasi. Sementara penghimpunan dananya diperkirakan berkisar Rp 200 triliun hingga Rp 250 triliun.

Di Industri Keuangan Non Bank, pertumbuhan aset asuransi jiwa dan asuransi umum masing-masing diperkirakan tumbuh 10-13 persen dan 14-17 persen. Sedangkan aset perusahaan pembiayaan diproyeksi tumbuh 8-11 persen.

Aset dana pensiun diperkirakan tumbuh moderat, sekitar 7-9 persen untuk Dana Pensiun Pemberi Kerja dan kisaran 13-16 persen untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com