Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desember 2018, Data Perdagangan China Buruk akibat Perang Dagang

Kompas.com - 14/01/2019, 13:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - Data ekspor dan impor China lebih buruk dari perkiraan pada Desember 2018 lalu. Ini memberikan sinyal terkait perlambatan ekonomi China yang lebih cepat dari yang diprediksi.

Data yang dirilis pada hari ini, Senin (14/1/2019), menunjukkan dampak negatif perang dagang dapat lebih besar dari yang diestimasikan pemerintah China. Oleh sebab itu, pemerintah China dipandang harus memberikan stimulus ekonomi yang lebih besar dan cepat untuk menstabilkan pertumbuhan.

Dikutip dari South China Morning Post, total ekspor China anjlok ke 221,25 miliar dollar AS pada Desember 2018. Angka ini merosot 1,4 persen dibandingkan posisi pada November 2018.

Baca juga: Apindo: Pelambatan Ekonomi China Bisa Ancam Ekspor Indonesia

Adapun dibandingkan periode yang sama tahun 2017, angka tersebut anjlok 4,4 persen. Ini berdasarkan data yang dirilis Badan Bea Cukai China.

Penurunan ekspor tersebut adalah yang terbesar sejak Desember 2018. Sementara itu, total impor tercatat anjlok 10 persen menjadi 164,19 miliar dollar AS dibandingkan November 2018 dan turun 7,6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2017.

Amblasnya impor pun merupakan sinyal buruk bagi outlook perekonomian China. Sebab, penurunan impor mengindikasikan lemahnya permintaan domestik China.

Baca juga: Pertama Kali dalam 20 Tahun, Pertumbuhan Penjualan Mobil di China Anjlok

Meski demikian, total surplus perdagangan China naik 57,06 miliar dollar AS. Angka ini lebih tinggi dibandingkan angka berdasarkan survei Bloomberg, yakni 51,6 miliar dollar AS.

Pemerintah China pun dikabarkan bakal memasang target pertumbuhan ekonomi sebesar 6-6,5 persen pada tahun 2019. Angka ini lebih rendah dibandingkan kisaran 6,5 persen yang dipasang pada tahun lalu.

Penurunan target pertumbuhan ekonomi ini merupakan akibat dari perang dagang dan kampanye pemerintah China untuk memangkas utang dan pinjaman yang berisiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com