Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adhi Karya Kaji Kemungkinan LRT Fase II Tak Elevated

Kompas.com - 14/01/2019, 20:46 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adhi Karya Tbk membuka peluang pembangunan LRT Jabodebek fase II tidak melayang atau elevated. Hal tersebut dikemukakan usai Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara mengenai mahalnya pembangunan jalur LRT yang elevated.

"Kita hargai masukan Pak Jusuf Kalla. Saya pikir Pak JK melakukan pemikiran hal yang sama supaya lebih efisien," ujar Direktur Operasi II Adhi Karya Pundjung Setya Brata di Jakarta, Senin (14/1/2019).

Pundjung menambahkan, di sejumlah titik pembangunan LRT fase II memungkinkan untuk at grade. Namun, di beberapa lokasi harus dibanhun jalur elevated.

"Track ada crossing, kemudian karena sudah ada struktur di atasnya sehingga kita nggak memungkinkan untuk melakukan itu (at grade). Jadi lebih kepada hambatan hambatan struktur yang sudah ada saat ini," kata Pundjung.

Pundjung mengaku pembangunan LRT fase II saat ini masih dalam masa study. Pihaknya pun masih mengidentifikasi dimana titik yang bisa dibuat perlintasan at grade atau sejajar dengan tanah.

"Kalau di trase ini kan (fase I) belum memungkinkan (at grade), sehingga nanti Cibubur sampai Bogor kita coba koordinasi lagi sama Jasa Marga dan pemilik lahan sekitarnya, probabilitas untuk mendapatkan at grade sebanyak banyaknya," ucap dia.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai light rail transit (LRT) di luar kota semestinya tak perlu dibangun di jalur layang.

Menurut Kalla, lebih baik LRT di luar kota dibangun di atas tanah sebab biaya pembebasan lahannya lebih murah dibandingkan membangun jalur layang. Hal itu disampaikan Kalla menanggapi pembangunan LRT Jabodebek yang menurut dia terlalu mahal untuk rute luar Jakarta.

"Kalau LRT-nya di tengah kota, itu perlu elevated. Tapi kalau di luar kota, tidak perlu elevated karena lebih murah membebaskan lahan daripada membangunnya (jalur layang)," ujar Kalla saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (14/1/2019).

Ia menilai pihak pembangun perlu meninjau apakah pembangunan LRT sudah efisien atau tidak dengan melihat lokasinya. Jika lokasinya berada di wilayah padat penduduk, sudah semestinya menggunakan jalur layang karena biaya pembebasan lahan yang besar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di COP 28 Dubai, Bos MedcoEnergi Ungkap Mulai Nonaktifkan Bisnis Batu Bara

Di COP 28 Dubai, Bos MedcoEnergi Ungkap Mulai Nonaktifkan Bisnis Batu Bara

Whats New
Intip Gaji Pensiunan Polisi, dari Tamtama sampai Purnawirawan Jenderal

Intip Gaji Pensiunan Polisi, dari Tamtama sampai Purnawirawan Jenderal

Work Smart
Rayakan HUT Pertama Komunitas GGC, Alumni Utarakan Manfaat Praktikkan NLP dalam Berbisnis

Rayakan HUT Pertama Komunitas GGC, Alumni Utarakan Manfaat Praktikkan NLP dalam Berbisnis

Whats New
BI Jajaki Perluasan Penggunaan QRIS di Jepang hingga Arab Saudi

BI Jajaki Perluasan Penggunaan QRIS di Jepang hingga Arab Saudi

Whats New
Di Mana Sri Mulyani Menyimpan Semua Uang APBN?

Di Mana Sri Mulyani Menyimpan Semua Uang APBN?

Whats New
Mengenal Timor, Mobil Nasional Tommy Soeharto yang Tersangkut BLBI

Mengenal Timor, Mobil Nasional Tommy Soeharto yang Tersangkut BLBI

Whats New
BSI Dapat Lisensi Operasional di Dubai, Erick Thohir: Perkuat Bisnis di Timur Tengah

BSI Dapat Lisensi Operasional di Dubai, Erick Thohir: Perkuat Bisnis di Timur Tengah

Whats New
Gubernur BI Sebut QRIS Bawa Indonesia Selamat dari Krisis

Gubernur BI Sebut QRIS Bawa Indonesia Selamat dari Krisis

Whats New
Rayakan Ulang Tahun, TOTO Indonesia Komitmen pada Penyelesaian Problem Sanitasi Tanah Air

Rayakan Ulang Tahun, TOTO Indonesia Komitmen pada Penyelesaian Problem Sanitasi Tanah Air

Whats New
Sambil Terisak, Menteri Basuki Minta Tukin Pegawainya Naik Jadi 100 Persen

Sambil Terisak, Menteri Basuki Minta Tukin Pegawainya Naik Jadi 100 Persen

Whats New
Kondisi Politik dan Moneter Global Akan Pengaruhi Ekonomi Indonesia 2024

Kondisi Politik dan Moneter Global Akan Pengaruhi Ekonomi Indonesia 2024

Whats New
Mercer Marsh Benefits: Peningkatan Kesejahteraan Karyawan dan Keberlangsungan Bisnis Bisa Berjalan Beriringan

Mercer Marsh Benefits: Peningkatan Kesejahteraan Karyawan dan Keberlangsungan Bisnis Bisa Berjalan Beriringan

BrandzView
Soal Transformasi Digital Sektor Jasa Keuangan, Bos OJK: Berkah atau Kutukan?

Soal Transformasi Digital Sektor Jasa Keuangan, Bos OJK: Berkah atau Kutukan?

Whats New
Human Plus Institute Gelar Indonesia Business Summit 2023

Human Plus Institute Gelar Indonesia Business Summit 2023

Whats New
TikTok Shop Bakal Gabung ke GoTo, Anggota Komisi VI Ingatkan Perlindungan Data Konsumen

TikTok Shop Bakal Gabung ke GoTo, Anggota Komisi VI Ingatkan Perlindungan Data Konsumen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com