Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Proyeksi Rupiah Hari Ini

Kompas.com - 15/01/2019, 05:41 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelemahan rupiah diprediksi masih akan berlanjut pada Selasa (15/1/2019).

Kemarin, rupiah di pasar spot terkoreksi 0,55 persen menjadi Rp 14.125 per dollar Amerika Serikat (AS). Namun, pergerakan mata uang Garuda pada kurs Jisdor Bank Indonesia justru menguat 0,17 persen ke level Rp 14.052 per dollar AS.

Ekonom Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto mengatakan, faktor utama yang menyebabkan pelemahan rupiah adalah ekspektasi pelemahan ekonomi global yang tidak akan menguat tahun ini.

“Seiring hasil rilis data ekspor dan impor China bulan Desember 2018 yang tidak memuaskan, akan ada tekanan di pasar keuangan domestik,” kata Myrdal seperti dikutip dari Kontan.co.id.

Baca juga: Jatuhnya Harga Minyak "Pukul" Rupee, Rupiah Paling Perkasa di Asia

Sekedar informasi saja, ekspor China pada bulan Desember turun 4,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Impor China juga turun 7,6 persen. Myrdal menambahkan bahwa pelemahan rupiah juga disebabkan data neraca dagang Indonesia bulan Desember 2018 yang diperkirakan defisit.

Sementara Analis Asia Trade Point Futures, Andri Hardianto melihat bahwa pelemahan rupiah pasti terjadi karena sudah menguat sejak 8 Januari lalu. Ia pun meyakini bahwa turunnya level rupiah membuat pelaku pasar pun memilih ambil untung.

Setali tiga uang dengan Myrdal, Andri menyebut bahwa tak hanya kinerja ekspor dan impor China yang melambat, pertumbuhan ekonomi China yang akan melambat menjadi sentimen pelemahan rupiah.

“Pengumuman pelambatan ekonomi China menjadi 6 persen sampai 6,5 persen jelas akan melemahkan perekonomian negara-negara yang menjadi mitranya, khususnya Indonesia,” sebutnya.

Ditambah, perkembangan Brexit yang diperkirakan tidak akan ada kesepakatan. Anggota parlemen akan melakukan pemungutan suara terkait Brexit.

“Nah ketidaksepakatan di kawasan Uni Eropa membuat pasar memilih melepas aset jual yang berisiko termasuk rupiah,” ujar Andri.

Secara teknikal, Andri melihat perdagangan rupiah berada di bawah garis MA 50 dan di bawah garis MA 100 dan MA 200. Sementara indikator RSI berada di area 14 yang mengindikasi untuk jual. Begitu juga dengan indikator stochastic yang menunjukkan sinyal overbought dan indikator MACD mengindikasi beli.

Andri memperkirakan, rupiah besok akan bergerak di rentang Rp 14.160 sampai Rp 14.100 per dollar AS. Myrdal memproyeksi pergerakan rupiah masih akan melambat hingga perdagangan besok. Myrdal memperkirakan, rupiah akan bergerak di level Rp 14.100 sampai Rp 14.400 per dollar AS pada perdagangan esok. (Jane Aprilyani)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Pelemahan rupiah diramal berlanjut esok hari


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Allianz Utama Kumpulkan Premi Bruto Rp 803,52 Miliar Sepanjang 2023

Allianz Utama Kumpulkan Premi Bruto Rp 803,52 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Hampir 70 Persen Gen Z Memilih Jadi Pekerja Lepas, Apa Alasannya?

Hampir 70 Persen Gen Z Memilih Jadi Pekerja Lepas, Apa Alasannya?

Whats New
Tingkatkan Peluang Ekspor UKM, Enablr.ID Jadi Mitra Alibaba.com

Tingkatkan Peluang Ekspor UKM, Enablr.ID Jadi Mitra Alibaba.com

Whats New
Praktik Curang Kurangi Isi Elpiji 3 Kg Rugikan Masyarakat Rp 18,7 Miliar Per Tahun

Praktik Curang Kurangi Isi Elpiji 3 Kg Rugikan Masyarakat Rp 18,7 Miliar Per Tahun

Whats New
Pertagas Gelar Pelatihan untuk Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat Penyangga IKN

Pertagas Gelar Pelatihan untuk Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat Penyangga IKN

Whats New
PLN EPI dan Universitas Telkom Kembangkan Teknologi 'Blockchain'

PLN EPI dan Universitas Telkom Kembangkan Teknologi "Blockchain"

Whats New
Mendag Ungkap Temuan 11 Pangkalan Gas Kurangi Isi Elpiji 3 Kg di Jakarta hingga Cimahi

Mendag Ungkap Temuan 11 Pangkalan Gas Kurangi Isi Elpiji 3 Kg di Jakarta hingga Cimahi

Whats New
Dorong UMKM Naik Kelas, Kementerian BUMN Gelar Festival Jelajah Kuliner Nusantara

Dorong UMKM Naik Kelas, Kementerian BUMN Gelar Festival Jelajah Kuliner Nusantara

Whats New
Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Spend Smart
Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Whats New
Giliran Kemenhub Tegur Garuda soal Layanan Penerbangan Haji

Giliran Kemenhub Tegur Garuda soal Layanan Penerbangan Haji

Whats New
Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com