Di samping itu, dengan konstruksi layang, ruang di bawahnya masih bisa difungsikan saat konstruksi selesai, sehingga penggunaan lahan menjadi lebih efisien.
"Terakhir, meminimalkan masalah sosial atau gangguan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seperti halnya yang sering terjadi pada jalur at grade," tuntas Budi.
Molor dari target
Jadwal pengoperasian Light Rail Transit (LRT) Jabodebek molor dari target. Pada awalnya, LRT Jabodebek direncanakan bisa beroperasi pada 2019.
"Komersialnya akhir 2020 atau pertengahan 2021, karena kita ada testing dan komisioning untuk memastikan kereta ini aman. Jadi kalau (konstruksi) sudah selesai, kita uji coba 3 bulan," ujar Pundjung.
Pundjung menambahkan, untuk kontruksinya ditargetkan bisa rampung pada akhir 2019. Namun, untuk pembangunan depo di Bekasi Timur masih mengalami kendala pembebasan lahan.
"(Untuk depo) proses yang baru dibayarkan 33 bidang. Total keseluruhan ada 300 bidang yang harus diselsaikan," kata Pundjung.
Baca juga: Melongok Pembangunan Stasiun LRT Taman Mini...
Adapun progres pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek fase I hingga Januari 2019 telah mencapai 56,1 persen.
Adhi Karya sendiri ditugaskan mengerjakan LRT Jabodebek melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 65 Tahun 2016 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan (LRT).
LRT Jabodebek mencakup dua tahap pengembangan. Tahap I proyek meliputi jalur lintas pelayanan Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas.
Sementara tahap II akan meliputi Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.