Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, 5 Kebiasaan Ini Bikin Anda Sulit Naik Jabatan

Kompas.com - 15/01/2019, 17:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KOMPAS.com - Naik jabatan alias promosi menjadi cita-cita banyak pegawai, barangkali termasuk Anda di tahun 2019 ini. Promosi jabatan menjadi lompatan karier yang penting, sebab salah satunya akan memengaruhi remunerasi yang akan Anda terima pula.

Namun demikian, ada sejumlah kebiasaan yang ternyata malah bisa membuat Anda gagal mendapatkan kenaikan jabatan. Dikutip dari Reader's Digest, Selasa (15/1/2019), ada 5 kebiasaan yang membuat cita-cita promosi jabatan kandas.

1. Anda kurang inisiatif

Ketika Anda direkrut perusahaan, tentu saja perusahaan memberikan independensi dalam level tertentu kepada Anda untuk dapat bekerja. Dengan kata lain, menunggu atasan memberikan petunjuk dan perintah apapun kepada Anda bisa membuat Anda sulit naik jabatan, lantaran Anda dipandang kurang inisiatif.

"Sebagai perusahaan, saya mencari pegawai yang bisa menambah nilai bagi organisasi, menghemat waktu dan uang, serta memberikan kontribusi positif bagi perusahaan dan klien. Jika saya harus terus mengecek untuk memastikan pegawai mengerjakan pekerjaan mereka, ini membuang waktu dan energi yang seharusnya bisa saya curahkan untuk pekerjaan lainnya yang bisa memberikan nilai atau pendapatan," kata Jessica Hernandez, pakar social branding dan karier, serta presiden Great Resumes Fast.

 

2. Anda tidak terlibat

Bekerja di perusahaan bukan berarti Anda hanya hadir di kantor. Tentu saja Anda diharapkan berpartisipasi dalam pembicaraan terkait pekerjaan, khususnya di rapat.

Hanya diam di ruangan saat rapat ketika rekan kerja lainnya terlibat dalam diskusi menunjukkan Anda tidak bergairah terhadap pekerjaan Anda.

"Jika Anda ingin dipromosikan, tunjukkan semangat dan kinerja Anda secara konsisten, yang membuat atasan memperhatikan Anda," ujar Don Rheem, penulis buku Thrive By Design dan CEO E3 Solutions.

 

3. Anda terlibat percintaan di kantor

Hubungan asmara kerap terjadi di kantor. Tidak sedikit perusahaan melarang pegawai terlibat dalam hubungan asmara sekantor, sebab bisa berdampak pada posisi Anda di kantor dan dinamika tim kerja Anda.

"Hubungan asmara Anda akan berdampak pada promosi, proyek, pengembangan tim, dan tanggung jawab. Hubungan itu bisa membuat departemen Anda kesulitan dan beroperasi secara efektif," tutur pakar karier Kim Jones.

 

4. Datang terlambat atau pulang duluan

Bahkan jika Anda berpikir atasan tidak memperhatikan, rekan kerja yang lain akan memperhatikan jika Anda datang terlambat atau pulang duluan, apalagi jika Anda terus melakukannya.

"Datang terlambat ke kantor memberikan pesan bahwa pekerjaan bukaan prioritas Anda dan Anda tidak menghormati waktu orang lain. Biasakan datang tepat waktu dan terus lakukan itu jika Anda ingin promosi jabatan dan dihormati orang-orang yang bekerja bersama Anda," terang Jones.

 

5. Anda hobi mengeluh

"Tidak ada yang senang berada di dekat orang yang gemar mengeluh. Tentu saja bekerja secara profesional pasti membuat Anda frustrasi dan ada kalanya apa yang Anda lakukan dipandang tak ideal, namun mengeluh tidak akan mengubah keadaan," jelas Jones.

"Belajarlah untuk menangani situasi dan berhenti mengeluh, tidak ada yang mau satu tim dengan aura negatif yang selalu Anda keluarkan. Jika Anda tak senang dengan sesuatu, ubahlah, bukan mengeluhkannya," kata Jones.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Whats New
5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

Spend Smart
Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Whats New
[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

Whats New
Ketidakpastian Global Percepat Adopsi 'Blockchain'

Ketidakpastian Global Percepat Adopsi "Blockchain"

Whats New
XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

Whats New
Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Whats New
Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Whats New
Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Whats New
Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim 'Revamping' Pabrik Tertua

Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim "Revamping" Pabrik Tertua

Whats New
Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Whats New
Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Whats New
Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Whats New
Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com