Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Defisit, Timses Sebut Jokowi Tahu Apa yang Harus Dibenahi

Kompas.com - 16/01/2019, 20:12 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Mar'uf Amin, Arief  Budimanta, mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi menyusul defisit neraca perdagangan.

Pada 2018, neraca perdagangan mengalami defisit mencapai 8,57 miliar dollar AS. Angka ini merupakan yang defisit terbesar yang pernah tercatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

"Presiden Jokowi itu kan orang biasa, pengusaha yang juga kelasnya kecil dan menengah, dan dia tahu betul (apa yang harus dilakukan)," ujarnya dalam acara diskusi bisnis PAS FM di Jakarta, Rabu (16/1/2019).

"Mulai dari merintis usaha, dari perizianan, mulai dari cari kredit, sampai menembus ekspor tanpa fasilitas dan kekuasaan yang ada. jadi dia memahamai betul lingkungan dan persaingan," sambung dia.

Baca juga: Defisit Neraca Perdagangan Pecahkan Rekor, Kondisi Ekonomi RI Rentan

Oleh karena itu kata Arief, Presiden Jokowi selalu menjadikan peningkatan daya saing menjadi satu prioritas. Hal ini penting agar barang-barang ekspor Indonesia juga bisa bersaing di dunia.

Seperti dberitakan, defisit neraca dagang terjadi akibat nilai ekspor yang lebih rendah dari nilai impor. Sehingga, upaya untuk menggenjot ekspor penting untuk dilakukan.

"PR kita memang banyak ya, banyak banget.  Defisit-defisit tadi kalau dalam konteks transkasi berjalan itu kan bukan 15 atau 20 tahun, tetapi kalau bicara neraca jasa saja, itu sudah terjadi dari tahun 70-an ya," kata dia.

"Jadi defisit tadi itu ya harus segara  dikerjakan, dicicil pekerjaan rumah itu masing-masing," sambung Arief.

Sebelumnya, Tim ekonomi Prabowo-Sandiaga Uno, Anthony Budiawan menilai kondisi ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Jokowi sangat mengkhawatirkan.

Hal itu mengacu kepada defisit neraca perdagangan dan transaski berjalan yang mencapai rekor terburuk.

Sepanjang 2018, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit mencapai 8,57 miliar dollar AS. Angka ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia pasca kemerdekaan.

Perdagangan non migas hanya surplus 3,8 miliar dollar AS. Sementara neraca dagang migas justru defisit 12,4 miliar dollar AS.

"Jadi kebijakan (pemerintahan Jokowi) yang saat ini seolah tidak jalan semua. Apa itu yang meningkatkan ekspor atau menekan impor. Ini tidak berjalan semua termasuk kebijakan  B20 belum berjalan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com