Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Politik, IHSG Diprediksi Bergerak Positif

Kompas.com - 17/01/2019, 15:30 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya mengatakan, di tahun politik kali ini, investor harus menhadapi masa wait and see yang lebih lama lantaran masa kampanye yang juga cukup panjang, yaitu enam bulan.

Namun, dirinya optimis kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun ini akan positif seperti pengalaman pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun-tahun sebelumnya.

Sebab, meskipun masa kampanye berjalan lebih lama, namun investor tidak harus dihadapkan dengan kampanye sebanyak dua kali untuk Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pemilu).

"Secara kualitatif, pengalaman Pemilu sebelum-sebelumnya aman-aman saja. IHSG selalu positif," Yunarto ketika memberikan paparan dalam Market Outlook 2019 Bank Commonwealth di Jakarta, Kamis (17/1/2019).

Baca juga: Investasi Reksa Dana di Tahun Politik

Selain itu, berbeda dengan Pemilu 2014 di mana kedua calon belum fokus pada rancangan kebijakan namun lebih kepada personal branding. Sementara tahun ini, kedua calon sudah dikenal sehingga akan lebih fokus untuk memaparkan kebijakan lima tahun ke depan.

Yunarto mengatakan, berbagai isu personal yang tahun lalu sangat santer dibahas kini mulai berkurang dan beralih ke isu-isu terkait kebijakan yang diambil oleh calon presiden yang saat ini tengah menjabat.

"Pemilu tahun ini temanya berbeda, lebih kepada menguji kebijakan," ujar dia.

Sementara, kekhawatiran iklim usaha lebih disebabkan jika terjadi risiko konflik.

"Tahun ini hanya ramai di sosmed (media sosial) saja. IHSG year to date kan masih positif. Saya melihat tidak ada hal ekstrim," jelas pria yang akrab disapa Toto ini.

Baca juga: Dirjen Pajak Berharap Tahun Politik Bisa Dongkrak Penerimaan Negara

Sementara, CEO Schroders Investment Management Michael Tjoajadi mengatakan, meski cenderung optimis, pasar modal dalam negeri juga harus dihadapkan pada berbagai tantangan eksternal, seperti ditolaknya proposal British Exit (Brexit) Perdana Menteri Inggris Theresia May oleh parlemen setempat, hingga perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang belum juga usai.

Sementara di tataran domestik, Pilpres hingga pemilihan kabinet baru akan menjadi berbagai pertimbangan untuk investor memasuki pasar modal dalam negeri.

"Juga bagaimana misi perekonomian dari presiden terpilih. Masih banyak pertanyaan yang harus dijawab setelah Pemilu," ujar dia.

Sebagai catatan, pada perdagangan Selasa (16/1/2019), IHSG mencatatkan level tertinggi sejak Maret 2018 yaitu tembus 6408,78. Secara year to date, IHSG telah menguat 3,99 persen atau pada level 6.440,566 pada pukul 13.40 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com