Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi Tiket.com Tumbuh Hampir 3 Kali Lipat Sepanjang 2018

Kompas.com - 17/01/2019, 17:00 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan agen penjualan tiket online (OTA), Tiket.com mencatatkan pertumbuhan transaksi 2,5 kali lipat atau 250 persen selama 2018. Ini merupakan angka dengan kemajuan yang sangat pesat selama tahun tersebut.

"Pertumbuhan kita 2,5 kali lipat. Itu benar-benar real growth, secara total revenue," kata Chief Marketing Officer Tiket.com Geary Undarsa di Jakarta, Kamis (17/1/2019).

Geary mengatakan, angka itu berdasarkan transaksi layanan yang terjadi selama 2018, yakni tiket pesawat dan pemesanan hotel. Transaksi dari kedua produk tersebut, kata Geary, terus alami peningkatan seiring waktu.

"Kita dari segi pangsa pasar untuk airline juga mengalami kenaikan signifikan. Kenaikannya bisa tiga sampai empat kali lipat dari 2017," ungkapnya.

Baca juga: Pasca Akuisisi, Tiket.com Optimistis Jadi OTA Teratas di Indonesia

Dia mengatakan, tahun lalu pemesanan hotel cukup tinggi jika dibandingkan pemesanan pesawat. Tingginya transaksi tidak pernah diperkirakan sebelumnya, apalagi Tiket.com baru menyediakan pilihan produk ini.

"Hotel sebenarnya paling menarik, pesawat kita main sudah lama, kereta api juga, hotel baru tahun lalu benar-benar kita push (tekan) kuat. Kita push, kita coba melihat. Tahun lalu, untuk kenaikan transaksi bisa sekitar 7-8 kali lipat per hari," paparnya.

Meskipun demikian, Geary enggan menyebutkan berapa jumlah secara rinci dari kenaikan 7-8 kali liput tersebut. Menurutnya, sejauh ini khusus hotel berpeluang lebih besar dan tinggi pemesanan kedepannya.

"Keran hotel itu industri yang gede dan peluangnya masih besar," imbuhnya.

Baca juga: Tiket.com Resmi Diakuisisi Blibli

Selama kurun waktu 2018, total transaksi di Tiket.com ada sekitar 8 juta dan ini terjadi pada semua produk atau layanan yang tersedia. Rinciannya pemesanan tiket alami pertumbuhan sekitar 300 persen dan sekitar 380 persen untuk pemesanan hotel.

"Saat ini, Tiket.com optimistis dapat menargetkan pertumbuhan jauh lebih agresif dibandingkan tahun 2018," sambungnya.

Selain itu, Geary juga tidak mau menyebutkan berapa pendapatan maupun keutungan perusahaannya selama 2018 lalu. Namun ia memastikan, angkanya alami pertumbuhan.

Diketahui, pemesan tiket dan hotel sejauh ini masih didominasi penggunan atau masyarakat dalam negeri. Hanya sebagian kecil dari manaca negara. Tiket.com berharap, angka pemesanan layanan juga meningakat dari luar negerin ke depannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com