Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhawatiran terhadap Tingkat Pengangguran di China Mulai Mencuat

Kompas.com - 18/01/2019, 07:33 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China berupaya keras agar melambatnya perekononomian tidak berimbas pada tenaga kerjanya.

Dalam beberapa minggu belakangan, otoritas terkait tengah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk memberi stimulus bagi perekonomian China, seperti pemangkasan pajak, kebijakan moneter yanng lebih longggar serta rencana untuk mendukung pengeluaran domestik.

Dorongan tersebut muncul seiring dengan data-data ekonomi yang mengarah akan mengancam pertumbuhan domestik dan kondisi Amerika Serikat yang terlihat masih berupaya akan menekan perdagangan di antara kedua negara.

Seperti dikutip dari CNBC, di tengah berbagai kondisi tersebut, kekhawatiran akan kehilangan lapangan pekerjaan yang semakin meluas akan membuat sentimen yang sudah suram dan mendorong konsumen berpikir ulang untuk melakukan pengeluaran.

Kekhawatiran utama bagi pemerintah China adalah pengangguran bisa membuat kerusuhan sosal, serta akan muncul pertanyaan yang lebih mendalam mengenai klaim Partai Komunis yang berupaya memperjuangkan hal terbaik untuk bangsanya. Ekonomi China pun saat ini diprediksi telah melambat dari 6,5 persen menjadi hanya sedikit di atas 6 persen saja.

Analis Konsumen dari Gavekal Dragonomics China menyampaikan, pada 9 Januari lalu, dari survei yang dilakukan kepada 374.000 perusahaan industri, terdapat penurunan jumlah pekerja hingga 2,8 juta dalam 12 bulan hingga November 2018.

Secara terpisah, UBS mengestimasi berkurangnya jumlah pekerjaan di sektor-sektor yang berkaitan dengan ekspor sehubungan dengan adanya perang dagang bisa mencapai 1,5 juta pekerjaan.

Survei perusahaan yang dilakukan pada November lalu menunjukkan 23 persen dari 125 responden China yang bergerak di bidang manufaktur telah mengurangi jumlah pekerjanya lantaran dampak negatif dari perang dagang.

Sebanyak 34 persen berencana untuk mengurangi pekerjanya dalam enam bulan ke depan dan 18 persen memilih untuk memangkas upah. Pemangkasan pekerja pun tak hanya terjadi di sektor manufaktur saja.

"Kita belum pernah melihat melemahnya lapangan pekerjaan seperti kali ini sejak era kepanikan pasar modal di Q1 2016," ujar CEO China Beige Book Leland Miller.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com