Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Dukung Pembangunan Papua, Inalum Jalin Kerja Sama dengan Uncen

Kompas.com - 18/01/2019, 11:45 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dalam rangka membangun Papua serta mengembangkan bidang pertambangan, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum menjalin kerja sama dengan Universitas Cendrawasih (Uncen).

Kerja sama tersebut tertuang dalam Nota Kesepahaman (MoU) Kerja Sama Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat serta Pengembangan Bidang Pertambangan, Industri dan Energi.

Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama Inalum Budi Sadikin dan Rektor Universitas Cendrawasih Apolo Safanpo di kantor INALUM, Jakarta, Selasa (15/01/2019).

Penandatangan nota kesepahaman juga disaksikan oleh Pembantu Rektor IV Fredrik Sokoy, Pembantu Rektor II Arung Lamba, dan Direktur Mining and Metals Industry Indonesia Ratih Amri.

Tujuan penandatanganan nota kesepahaman tersebut adalah untuk mewujudkan pengelolaan pertambangan, industri, dan energi nasional yang berkelanjutan. Hal tersebut diwujudkan melalui kerja sama dibidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta pengembangan pertambangan, industri, dan energi.

Baca juga: Inalum Pastikan akan Terus Bangun Pusat Penelitian dan Pengembangan

Ruang lingkup nota kesepahaman antara Inalum dan Uncen di antaranya meliputi penyusunan rekomendasi kebijakan strategis untuk mendukung pengelolaan pertambangan, industri, dan energi yang berkelanjutan serta mengembangkan pertambangan yang ramah lingkungan.

Menurut Budi Sadikin kerja sama dengan Uncen tersebut merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan mandat holding industri pertambangan, yaitu menguasai dan mengelola sumber daya alam. Untuk mencapainya perlu disiapkan sumber daya manusia yang mumpuni.

“Inalum mendirikan Mining and Metals Industry Indonesia (MMII) yang salah satu fungsinya adalah bersama universitas dan lembaga riset terkemuka mencetak dan mengembangkan kemampuan para ahli tambang di Indonesia,” ucap Budi dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (18/1/2019).

Lebih lanjut Budi mengatakan, dengan mempersiapkan sumber daya manusia di Papua, diharapkan ke depannya sumber daya alam juga bisa dikelola secara mandiri oleh putera puteri Indonesia, khususnya Papua. 

Baca jugaBersama 4 BUMN, Inalum Santuni Anak-anak di Panti Asuhan Jayapura

Sementara itu, Rektor Universitas Cendrawasih Apolo Safanpo menyambut baik dan mengapresiasi langkah kerja sama tersebut.

“Sumber daya alam di Papua sangat kaya, namun sumber daya manusianya terbatas. Jadi, kami berharap kerja sama ini dapat membantu mengatasi kendala tersebut kedepannya,” ucap Apolo.

Sebagai informasi, MMII juga menandatangani nota kesepahaman dengan lembaga riset terkemuka Amerika Serikat, yaitu Massachusetts Institute of Technology energy Initiatives (MITEI).

Kerja sama tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan pengembangan teknologi energi rendah karbon dan pertambangan yang bekelanjutan.

Diharapkan dengan kerja sama tersebut akan membantu Inalum dalam mengembangkan proyek industri pertambangan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, tertapi berbiaya rendah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com