Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Fasilitasi Pembiayaan Perumahan Sektor Nonformal di Garut

Kompas.com - 20/01/2019, 21:16 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyatakan terus mendorong pembiayaan perumahan di sektor nonformal. Terkait hal ini, perseroan memfasilitasi kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi bagi sekira 4.000 anggota Perhimpunan Persaudaraan Pencukur Rambut Garut (PPRG).

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan langkah ini merupakan salah satu upaya perseroan memperluas akses KPR Subsidi untuk pekerja nonfomal. Ini pun adalah bentuk komitmen mendukung Program Sejuta Rumah.

"Pekerja nonformal yang menjadi sasaran kali ini adalah para pekerja di sektor jasa, yaitu pencukur rambut yang tergabung dalam Perhimpunan Persaudaraan Pencukur Rambut Garut," kata Maryono dalam pernyataannya, Minggu (20/1/2019).

Baca juga: Blue Bird dan BTN Kerja Sama Pembiayaan Perumahan

Maryono menjelaskan dengan rata-rata penghasilan kurang lebih Rp 4 juta per bulan, para pencukur rambut tersebut berpeluang mendapatkan pembiayaan perumahan, khususnya KPR subsidi. 

“BTN optimistis kemampuan ekonomi para pencukur rambut Garut pada umumnya dapat berkembang pesat sehingga dibutuhkan layanan jasa perbankan yang mumpuni,” paparnya. 

Perumahan yang dibangun untuk anggota PPRG berlokasi di tanah seluas 50.000 meter persegi di desa Sukamukti, kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Untuk tahap pertama akan didirikan sekitar 150 unit rumah tipe 30/60 dengan harga jual sekitar Rp 130 juta. Pembangunan rumah dilakukan secara bertahap, seiring perluasan lahan perumahan yang direncanakan hingga 100.000 meter persegi. 

Baca juga: BTN akan Kerek Suku Bunga KPR Sebesar 0,25 Persen

"Perseroan akan membantu proses administrasi bagi komunitas pencukur rambut sebagai debitur yang layak menerima program KPR subsidi. Selain itu sesuai yang dijanjikan pemerintah, bunga KPR subsidi ditetapkan tetap sebesar 5 persen dengan uang muka minimal 1 persen," terang Maryono. 

Dengan bunga yang ringan, masyarakat juga diberi keringanan uang muka oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senilai Rp 4 juta. 

Hingga akhir 2018, perseroan telah melampaui target penyaluran KPR Subsidi dan Non Subsidi. Realisasi kredit properti berupa KPR maupun kredit konstruksi untuk KPR mencapai 757.093 unit yang terdiri dari KPR subsidi untuk 583.634 unit, baik dalam  bentuk KPR subsidi maupun kredit konstruksi untuk KPR subsidi dengan nilai total mencapai Rp 39,2 triliun.

Sementara KPR Non Subsidi yang dikucurkan baik dalam bentuk KPR non subsidi maupun kredit konstruksi untuk KPR non subsidi mencapai 173.459 unit atau setara Rp 33,04 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com