"Indonesia bergantung pada industri ini. Perkebunan kelapa sawit juga berkontribusi pada pengembangan sekolah dan rumah sakit, serta pusat budaya, agama, dan olahraga di wilayah perkebunan kelapa sawit," kata Enggar.
Dengan produksi mencapai 35,36 juta metrik ton pada 2017, CPO Indonesia menjadi industri raksasa yang menghasilkan pendapatan ekspor sebesar 22,8 miliar dollar AS. Oleh karena itu, kata Enggar, tepat dikatakan jika industri CPO adalah salah satu sektor yang paling penting bagi ekonomi Indonesia.
Dia menyamakannya seperti Boeing yang penting bagi AS atau Airbus bagi Uni Eropa.
Menurut Enggar, produksi CPO yang tinggi dapat melestarikan cadangan minyak global.
"Indonesia berupaya meningkatkan produktivitas CPO sekaligus mengatasi tantangan sosial dan lingkungan sehingga produksi CPO Indonesia tidak akan merusak alam,” lanjut dia.
Sementara itu dari sektor kesehatan, banyak penelitian menunjukkan bahwa konsumsi asam lemak jenuh dari minyak kelapa sawit tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Untuk itu, Enggar menekankan pentingnya perdagangan yang adil terhadap minyak kelapa sawit dan menghapus praktik perdagangan diskriminatif yang merugikan sektor minyak kelapa sawit demi kepentingan komersial semata.
Baca juga: Lion Group Siap Gunakan Bahan Bakar Pesawat dari CPO
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.