Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Penjualan Buah Naga di Banyuwangi, Kementan Gaet 3 Investor

Kompas.com - 21/01/2019, 15:52 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) telah sepakat dengan tiga investor untuk menyerap 150 ton buah naga petani Banyuwangi.

Dengan harga normal berkisar Rp 5000-6000/kg, ketiga investor tersebut adalah PT. Lumbung mineral, PT. Aneka Pangan Bergizi dan CV. Luhur.

"Banyuwangi merupakan sentra buah naga, memasuki tahun 2019 produksi cukup meningkat pesat, sehingga over produksi," ujar Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Suwandi, sesuai dengan informasi yang Kompas.com terima, Senin (21/01/2019).

Suwandi menuturkan bahwa kiat Kementan tersebut sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk mendorong investasi, agar perusahaan dapat bermitra dengan petani.

"Kontrak pembelian tiga perusahaan telah ditandatangani sebanyak 20 truk atau sekitar 150 ton. Minggu (20/1/2019) malam tim kami turun ke Banyuwangi, menggandeng tiga perusahaan, langsung tanda tangan nota kesepahaman dengan petani," tuturnya.

Dengan adanya langkah ini, Kementan berharap petani Banyuwangi mampu meraup keuntungan maksimal terlebih Banyuwangi merupakan sentra produksi buah naga.

"Lewat kontrak penyerapan 150 ton tersebut diharapkan sangat membantu petani dalam pemasaran, ada kepastian pasar dan harga," tegas Suwandi.

Klarifikasi video sungai penuh buah naga

Adapun terkait sebuah video di sungai Banyuwangi penuh dengan buah naga yang menimbulkan beragam spekulasi miring, Agus Widya Putra, salah satu pedagang buah naga di Bayuwangi memberikan penjelasannya.

Dia menuturkan bahwa buah naga yang ada di sungai tersebut bukan buah segar, melainkan buah naga gagal panen dan tidak layak konsumsi.

"Saya meminta maaf kepada semua warga dan penonton yang sudah menonton video saya yang sudah viral tentang pembuangan buah naga kemarin. Buah naga yang dibuang itu bukanlah yang bagus, tapi yang tidak layak konsumsi, sudah mencair," ujar Agus.

Menyoal kualitas buah naga, Kepala Bidang Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian Dinas Pertanian Banyuwangi, Choiri mengatakan, buah naga grade A dan B sudah jelas pasarnya.

Petani dan pengusaha telah menyepakati kontrak pembelian 150 ton dan pengiriman mulai tanggal 21 Januari 2019.

“Kemitraan ini menjamin pasar semakin lancar dan harga terjamin bagus, ini harus berkelanjutan,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com