JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah saat ini tengah gencar menggenjot kinerja industri pariwisata, salah satunya melalui program destinasi wisata 10 Bali Baru.
Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kiryanto mengatakan, besarnya potensi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor pariwisata hingga saat ini belum maksimal. Sebagian besar penyaluran KUR perbankan masih didominasi sektor perdagangan.
"Jadi 10 destinasi itu kita bisa masuk ke corporate banking, kemudian bisa masuk ke menengah, warung juga bisa masuk ke kecil. Secara segmen bisa masuk semua, tapi belum terwujud," ujar Kiryanto ketika memberikan penjelasan kepada awak media di kantornya, Senin (21/12/2019).
Baca juga: Per 30 November 2018, Realisasi KUR Sebesar 118 Triliun
Sebagai catatan, BNI tahun lalu telah menyalurkan KUR sebesar Rp 16 triliun kepada 147.691 debitur UMKM. Sebesar 54 persen diberikan kepada sektor produksi.
Ryan mengatakan, besaran porsi KUR yang sebagian besar masih disalurkan ke perdagangan lantaran cash flow yang mudah. Selain perdagangan, sektor produktif lainnya adalah manufaktur dan pertanian.
Baca juga: Darmin: Pemerintah Tak Ingin Penyaluran KUR Banyak ke Sektor Perdagangan
Adapun tahun ini, BNI akan menyalurkan KUR dengan total nilai Rp 16 triliun.
"Debitur dari sektor pariwisata sudah ada yang butuh dan datang ke kita, tapi belum maksimal," jelas Ryan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.