Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Pasar Kereta Dunia Luas, Sudah Kita Kuasai

Kompas.com - 22/01/2019, 14:27 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa bangga dan mengapresiasi PT Industri Kereta Api (INKA) kerena sudah memenangi tender pengadaan kereta api penumpang di Bangladesh. Hal ini diungkapkan presiden lewat akun media sosial pribadinya.

"Selamat pagi. Ratusan gerbong kereta api buatan Indonesia akan rutin melintasi rel-rel di negara Bangldesh setelah hari Minggu lalu, PT Industri Kereta Api (INKA) mulai mengirimkan 15 kereta penumpang dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya ke Bangladesh," tulis Jokowi dalam postingan Instagram-nya, dikutip Kompas.com, Selasa (22/1/209).

Jokowi mengatakan, belasan gerbong kereta api yang dikirim ke Bangladesh itu merupakan ekspor tahap pertama yang dilakukan PT INKA. Setalah memenangkan tender pengadaan pada 2017 lalu.

"Ini ekspor tahap pertama dari total 250 gerbong kereta senilai 100,89 juta dolla AS hasil tender pengadaan kereta penumpang untuk Bangladesh Railway yang dimenangi INKA tahun 2017," katanya.

Presiden menjelaskan, selain untuk Bangladesh, pabrik PT INKA yang berada di Jawa Timur kini tengah menyelesaikan pesanan dalam negeri yakni 438 kereta LRT Jabotabek pesanan PT. KAI, rangkaian kereta untuk Filipina, serta menggarap potensi di Srilanka.

"Pasar kereta api di dunia masih luas dan teknologi maju di bidang ini sudah pula kita kuasai. Karena itulah pemerintah mendukung perluasan pabrik INKA di Banyuwangi, Jawa Timur, dengan total nilai investasi sekitar Rp1,63 triliun. Dengan perluasan pabrik itu, tenaga kerja lokal di INKA yang kini 3.000-an orang bisa ditingkatkan jadi 8.000 orang," paparnya.

Diketahui, PT INKA mulai mengirimkan kereta lagi untuk Bangladesh Railway pada 20 Januari 2019. Pengiriman

Batch-1 ini merupakan pengiriman kereta untuk tipe BG (Broad Gauge) dengan jumlah total 15, sisanya dikirim bertahap melalui pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya sampai dengan Juli 2019.

"Secara keseluruhan, PT INKA (Persero) memproduksi 250 kereta untuk Bangladesh Railway dengan rincian yakni 50 kereta tipe BG (Broad Gauge) dan 200 kereta tipe MG (Meter Gauge). Perbedaan kereta antara kereta tipe BG dan kereta tipe MG terletak pada lebar track (track gauge) yang digunakan. Untuk kereta tipe BG digunakan pada track dengan lebar 1.676 mm sedangkan kereta tipe MG digunakan pada track dengan lebar 1.000 mm," tulis INKA dalam laman resminya, dilansir Kompas.com.

Setiap tipe tersebut akan dirangkai beberapa jenis kereta, baik yang menggunakan air conditioned (AC) maupun non-AC, yakni WJC (kereta tidur AC), WJCC (kereta penumpang AC), WEC (kereta penumpang non-AC), WPC (kereta pembangkit), dan WECDR (kereta makan). Pada pengiriman

Batch-1 ini jenis kereta yang dikirimkan terdiri dari 1 WJC, 1 WJCC, 10 WEC, 2 WECDR, dan 1 WPC.

"Kapasitas kereta tipe BG ini memiliki tempat duduk sebanyak 90 seats, baik untuk jenis WJCC (ber-AC) maupun WEC (non-AC). Sedangkan untuk kereta tipe MG, tempat duduknya berjumlah 55 seats (tempat duduk) untuk jenis WJCC (ber-AC) dan 60 seats untuk jenis WEC (non-AC)," lanjut keterangan itu.

PT INKA (Persero) merupakan pemenang tender dalam pengadaan kereta penumpang untuk Bangladesh Railway ini pada 2017 lalu untuk 250 kereta. Sebelumnya, pada 2016, PT INKA juga telah mengekspor sebanyak 150 kereta dengan nilai kontrak senilai 72,39 juta dollar AS dan 50 kereta ke Bangladesh pada 2006 dengan nilai kontrak sebesar 13,8 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com