Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buwas: Ekspor Beras untuk Antisipasi Anjloknya Harga Saat Panen Raya

Kompas.com - 22/01/2019, 16:28 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Perusahaan Umum Badan Pusat Logistik (Perum Bulog) berencana mengekspor beras untuk mengantisipasi kelebihan produksi beras saat panen raya di kisaran akhir Februari hingga Mei.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan saat panen raya, Bulog akan menyerap beras sebesar 1,8 juta ton. Sementara, hingga saat ini masih ada stok beras di gudang Bulog sebesar 2,1 juta ton.

"Jadi produksi (beras dari petani) bukan untuk disimpan tapi untuk dijual ke negara lain," jelas pria yang akrab disapa Buwas ketika memberikan penjelasan kepada awak media di Kantor Kementerian Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Selasa (22/1/2019).

Buwas menjelaskan, beras yang akan diekspor adalah beras hasil panen raya, bukan beras yang disimpan di gudang. Beras yang akan diekspor nantinya harus sesuai dengan ketentuan standar beras di negara-negara tujuan ekspor.

Kementerian Pertanian (Kementan) sendiri, telah menyebarkan 900.000 dryer atau pengering untuk meningkatkan kualitas gabah dan padi di tengah musim penghujan kali ini.

Untuk tujuan ekspor, Buwas belum ingin menjelaskan lebih lanjut. Namun yang jelas, negara tujuan ekspor beras nantinya adalah negara kawasan Asia.

"Kan kita antisipasi produksi panen saja, sementara negara Asia saja," ujar dia.

Dengan dilakukan ekspor, harapannya harga beras yang membanjiri pasar saat panen raya tak akan anjlok. Sehingga, petani tidak dirugikan. Buwas pun mengaku telah menjalin koordinasi dengan beberapa kementerian/lembaga terkait ekspor beras ini.

"Saya koordinasi dengan beberapa kemeterian seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, juga Kementerian Luar Negeri. Karena Bulog tidak serta merta bisa seenaknya ekspor, ini kan soal negara," ujar Buwas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com