“Dulu bapak juga bisnisnya seperti ini. Saya dulunya bantu-bantu saja, sampai sekarang menjalani sepenuhnya,” kata Jon.
Lain dulu lain sekarang
Puluhan tahun lalu, budidaya ikan di perairan Danau Toba, bagi warga Haranggaol memang tak populer.
Warga sana lebih dulu kenal bercocok tanam bawang merah. Tanaman tersebut dipilih karena dikenal cepat panen sehingga dapat menghasilkan putaran uang dengan cepat. Satu musim biasanya hanya memakan waktu dua bulan.
“Itu kan dulu, lain dengan sekarang. Alamnya sudah tidak mendukung kami untuk menjadi petani bawang lagi,” lanjut Robin.
Robin sendiri memang belum mencoba bercocok tanam, tetapi beberapa warga sana kata dia sudah mencoba berkali-kali untuk menanam bawang merah kembali seperti dulu.
“Sayangnya belum pernah sampai panen sudah mati duluan (tanamannya),” ujar dia.
Ujung-ujungnya, warga kembali berbudidaya ikan.
Akan tetapi, belakangan, berita mengenai menurunnya kualitas perairan Danau Toba mengusik mereka. Aktivitas budidaya ikan menggunakan KJA di sekitar Danau Toba disebut-sebut sebagai pencemar utama.
Seperti trauma
Sebenarnya, menurunnya kualitas air Danau Toba tak sepenuhnya disebabkan KJA dan aktivitas budidaya ikan.
Hasil studi dari pusat riset Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) menyebutkan bahwa Danau Toba adalah muara dari berbagai sungai di Sumatera Utara. Karena itulah, Danau Toba menerima limbah dari berbagai kegiatan industri dan rumah tangga, termasuk peternakan.
Meski demikian, asumsi mengenai aktivitas pada KJA sebagai pencemar utama kadung meluas. Saat ini, petani jadi harap-harap cemas menunggu kepastian apa yang akan pemerintah upayakan.
“Namanya pencaharian utama kami dari sini, jelas kami takut. Belum apa-apa seperti ini saja, kami sudah seperti trauma memikirkan nasib (kami) nantinya kalau memang KJA harus dihilangkan,” ujar Robin lagi.
Ketakutan makin menjadi kala keadaan itu dihubung-hubungkan dengan kekhawatiran pemerintah akan dampaknya pada kunjungan wisatawan. Danau Toba memang jadi salah satu destinasi andalan untuk menggaet wisatawan mancanegara.