Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Menkeu: Tekanan Ekonomi 2018 Lebih Berat dari Era Sebelumnya

Kompas.com - 22/01/2019, 18:40 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menganggap tekanan eksternal terhadap perekonomian Indonesia jauh lebih besar daripada saat dia menjabat dulu tahun 2013.

Saat itu, penyebab gejolak ekonomi adalah rencana kenaikan suku bunga acuan bank sentral. Padahal, saat itu baru wacana, belum ada kenaiman.

"Kalau taruh di bank nanti nasabah mempertimbangkan mana yang kasih bunga timggi. Kalau AS mau naikkan, pada pindah ke sana," ujar Chatib di Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Selain itu, ketika itu harga minyak dunia juga tinggi sekitar 100 dollar AS per barel. Untuk menekan defisit, pemerintah terpaksa menaikkan harga bahan bakar minyak. Pertumbuhan ekonomi pun turun dari 6,1 persen menjadi 5,8 persen.

Dibandingkan dengan kondisi saat ini, Chatib menilai Indonesia lebih tahan banting. Padahal faktor tekanan eksternalnya lebih banyak, ditambah perang dagang AS dengan negara mitra. Hal ini juga berdampak ke pelemahan nilai rupiah terhadap dollar AS.

"Ditambah ketidakpastian akibat kebijakan trump. Secara personal saya melihat 2018 tahun yang berat sekali," kata Chatib

Untungnya, kata Chatib, pemerintah bergerak cepat untuk mengatasi masalah tersebut melalui berbagai kebijakan. Salah satunya dengan beberapa kalo menaikkan suku bunga Bank Indonesia hingga 7 kali selama 2018 sebagai reaksi pelemahan rupiah.

"Saya mesti bilang, seandainya fiskal telat disesuaikan, tidak ada langkah cepat, rupiah kita masih bisa leboh dari Rp 15.200," kata Chatib.

Di tengah kondisi tersebut, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh di atas 5 persen dan menjaga inflasi di level 3 persen.

"Yang dilakukan pemerintah sampai defisit (APBN 2018) hanya 1,76 persen itu luar biasa sekali," kata Chatib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com