Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Forum Ekonomi Dunia, Jack Ma Sebut Teknologi Bisa Sebabkan Perang Dunia III

Kompas.com - 24/01/2019, 08:01 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAsS.com - Miliarder China Jack Ma mengungkapkan bahwa teknologi dapat menyebabkan perang dunia ketiga. Karena sejarah menunjukkan inovasi teknologi adalah faktor utama di balik konflik global.

"Perang dunia pertama adalah karena revolusi teknologi pertama. Revolusi teknologi kedua menyebabkan perang dunia kedua," " kata Jack Ma di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss dikutip dari CNBC, Kamis (24/1/2019).

"Ini adalah revolusi teknologi ketiga, kami akan datang," tambah Ma.

Peringatan ini bukan yang pertama kalinya dilontarkan pendiri Alibaba ini. Pada 2017, Ma membuat komentar yang mirip dan mengatakan bahwa perkembangan pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan (AI) kemungkinan akan menghasilkan Perang Dunia III.

Baca juga: Jack Ma: Perang Dagang Hal Paling Bodoh di Dunia

Hal senanda juga sempat diungkapkan oleh miliarder teknologi lain, Elon Musk. Kepala eksekutif Tesla itu mengatakan tahun lalu bahwa persaingan antar negara untuk menjadi pemimpin di bidang Al kemungkinan besar akan menyebabkan Perang Dunia II.

Pada topik robot dan AI, Ma menekankan pentingnya pendidikan, bahwa orang muda harus dapat melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan mesin.

Terlepas dari pernyataan terbaru itu, Ketua Eksekutif Alibaba ini menyebutkan bahwa dirinya masih percaya pada potensi teknologi untuk berbuat baik.

Dia menyoroti perubahan iklim sebagai area di mana teknologi dapat digunakan dengan cara yang bermanfaat bagi masyarakat. Data misalnya sebut dia, dapat membantu para ahli menggunakan bahan bakar fosil secara efisien dan cerdas.

"Saya bukan orang teknologi, tapi saya percaya bahwa teknologi itu bagus untuk manusia.  Dan sebagai perusahaan teknis, tidak menjadi jahat tidak cukup," kata Ma.

"Anda harus melakukan hal-hal baik untuk dunia, melakukan hal-hal baik untuk masa depan dan percaya pada orang muda," lanjut dia.

Informasi saja, "tidak menjadi jahat" sempat menjadi motto Google dan merupakan bagian dari kode etik perusahaan internal sejak 2000. Kini sebagian besar frasa tersebut sudah dihapus sejak tahun lalu, meskipun masih ada yang muncul di akhir kalimat dokumen.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Timor, Mobil Nasional Tommy Soeharto yang Tersangkut BLBI

Mengenal Timor, Mobil Nasional Tommy Soeharto yang Tersangkut BLBI

Whats New
BSI Dapat Lisensi Operasional di Dubai, Erick Thohir: Perkuat Bisnis di Timur Tengah

BSI Dapat Lisensi Operasional di Dubai, Erick Thohir: Perkuat Bisnis di Timur Tengah

Whats New
Gubernur BI Sebut QRIS Bawa Indonesia Selamat dari Krisis

Gubernur BI Sebut QRIS Bawa Indonesia Selamat dari Krisis

Whats New
Rayakan Ulang Tahun, TOTO Indonesia Komitmen pada Penyelesaian Problem Sanitasi Tanah Air

Rayakan Ulang Tahun, TOTO Indonesia Komitmen pada Penyelesaian Problem Sanitasi Tanah Air

Whats New
Sambil Terisak, Menteri Basuki Minta Tukin Pegawainya Naik Jadi 100 Persen

Sambil Terisak, Menteri Basuki Minta Tukin Pegawainya Naik Jadi 100 Persen

Whats New
Kondisi Politik dan Moneter Global Akan Pengaruhi Ekonomi Indonesia 2024

Kondisi Politik dan Moneter Global Akan Pengaruhi Ekonomi Indonesia 2024

Whats New
Mercer Marsh Benefits: Peningkatan Kesejahteraan Karyawan dan Keberlangsungan Bisnis Bisa Berjalan Beriringan

Mercer Marsh Benefits: Peningkatan Kesejahteraan Karyawan dan Keberlangsungan Bisnis Bisa Berjalan Beriringan

BrandzView
Soal Transformasi Digital Sektor Jasa Keuangan, Bos OJK: Berkah atau Kutukan?

Soal Transformasi Digital Sektor Jasa Keuangan, Bos OJK: Berkah atau Kutukan?

Whats New
Human Plus Institute Gelar Indonesia Business Summit 2023

Human Plus Institute Gelar Indonesia Business Summit 2023

Whats New
TikTok Shop Bakal Gabung ke GoTo, Anggota Komisi VI Ingatkan Perlindungan Data Konsumen

TikTok Shop Bakal Gabung ke GoTo, Anggota Komisi VI Ingatkan Perlindungan Data Konsumen

Whats New
Kerugian Kejahatan Siber Tembus 8 Triliun Dollar AS pada 2023

Kerugian Kejahatan Siber Tembus 8 Triliun Dollar AS pada 2023

Whats New
Klaim Asuransi Kesehatan Melonjak, Pengamat: Masih Terpengaruh Pandemi Covid-19

Klaim Asuransi Kesehatan Melonjak, Pengamat: Masih Terpengaruh Pandemi Covid-19

Whats New
IHSG Ditutup Menguat, Sentuh Level 7.080

IHSG Ditutup Menguat, Sentuh Level 7.080

Whats New
5 Tips Jaga Kesehatan Finansial di Akhir Tahun

5 Tips Jaga Kesehatan Finansial di Akhir Tahun

Earn Smart
 Jokowi Singgung Soal Serapan Anggaran Rendah, Ini Kata Sri Mulyani

Jokowi Singgung Soal Serapan Anggaran Rendah, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com