Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Jadi Pimpinan yang Baik di Kantor? Jangan Kurang Tidur!

Kompas.com - 24/01/2019, 13:45 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Banyak pimpinan perusahaan yang akan mengaku dirinya tidak memiliki waktu tidur yang cukup.

Namun, banyak dari mereka yang tidak akan mengakui kondisi fisiknya yang tidak optimal, mudah terganggu, kreativitas yang terbatas, dan cenderung tak stabil secara emosional lantaran kurang tidur.

Dikutip dari CNN, Kamis (24/1/2019), memiliki waktu tidur kurang dari 7 hingga 9 jam sehari bisa mengakibatkan berbagai dampak buruk seperti yang disebutkan di atas.

Dalam sebuah studi menemukan, seseorang yang terjaga selama 19 higga 20 jam atau hanya memiliki waktu tidur 4 hingga 5 jam sehari akan bekerja atau menjalankan tugas-tugas di kantor layaknya orang mabuk.

Baca juga: 6 Cara Ampuh agar Dipercaya Atasan di Kantor

Studi lain menunjukkan, jika seseorang hanya tidur 6 jam semalam dalam 10 hari, perfroma kerjanya akan merosot di hari ke-11 layaknya orang yang tak tidur sama sekali.

Seorang peneliti tentang tidur yang mengajar di Foster School of Business University of Washington

Christopher Barnes telah melakukan berbagai riset yang menunjukkan pimpinan di tataran manajer yang memiliki masalah soal waktu tidur umumnya memiliki kontrol emosional yang cenderung kurang.

Mereka cenderung menunjukkan perilaku keras terhadap bawahannya, yang bisa berpengaruh pada ikatan antar rekan kerja yang merenggang.

"Apakah CEO yang memiliki waktu tidur 6 jam per hari memiliki performa kerja optimal" Tidak," ujar dia.

Baca juga: Merasa Dibenci oleh Atasan? Perhatikan Hal Ini

"Dan tidak hanya soal efektifitas, ini juga berkaitan dengan masalah efisiensi. Ketika Anda kurang tidur, Anda menjadi tidak efisien. Mengapa Anda harus merebus air dengan suhu minimum ketika bisa mendidihkan air di suhu maksimum?" lanjut Barnes.

Banyak ahli yang menangani soal tidur memperkirakan 3 persen dari populasi penduduk di dunia secara genetis tak akan maksimal dalam menjalani kehidupannya jika hanya tidur kurang dari 6 jam dalam sehari.

Banyak CEO atau pimpinan perusahaan yang kemudian mengubah pola tidur yang tadinya kurang dari 6 jam sehari menjadi 7 hingga 8 jam sehari.

Baca juga: 4 Hal Ini Mestinya Dilakukan oleh Atasan yang Baik

Head of Talent and Culture Delloitte di Swiss Martina Bender-Scheel misalnya, dengan tidur selama 7 jam sehari, dan 8 jam atau lebih ketika akhir minggu membuatnya lebih produktif saat bekerja dan memiliki kekuatan emosional yang lebih baik.

Sebelumnya, dia hanya tidur 5 hingga 6 jam sehari.

Selain itu, Fillipino Rossi, seorang Senior Partner di McKinsey mengatakan dengan tidur setidaknya 7 jam sehari, dirinya menjadi lebih tajam dalam menghadapi klien dan memiliki rekam kesehatan yang jauh lebih baik.

Ada pula CEO JCCBowers John Bowers yang meski tak tidur dengan cukup, yaitu 5 jam sehari, namun telah lebih banyak dari malam-malam sebelumnya mengalami perbaikan kondisi kesehatan selepas dia dirawat di rumah sakit lantaran kelelahan.

Jadi, tidurlah dengan cukup untuk bekerja yang lebih baik!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Whats New
Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Whats New
Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com