Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brexit, Airbus Ancam Pindahkan Pabrik Sayap Pesawat dari Inggris

Kompas.com - 24/01/2019, 15:08 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber BBC

LONDON, KOMPAS.com - Dampak proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit yang tak mulus menjadi kekhawatiran kalangan bisnis. Ini termasuk pabrikan pesawat Airbus.

Dikutip dari BBC, Kamis (24/1/2019), Airbus memperingatkan rencananya memindahkan pabrik sayap pesawat keluar dari Inggris di masa mendatang. Ini terjadi apabila proses Brexit terjadi tanpa kesepakatan.

CEO Airbus Tom Enders menyatakan, pihaknya akan mengambil keputusan yang berpotensi sangat membahayakan Inggris apabila Brexit tak disertai dengan kesepakatan.

"Sektor kedirgantaraan Inggris saat ini berada di ujung jurang," sebut Enders.

Baca juga: Bank Dunia: Dampak Ekonomi Brexit Tak Hanya Pukul Inggris dan Uni Eropa

Airbus adalah grup bisnis kedirgantaraan terbesar kedua di dunia. Saat ini, Airbus memiliki 14.000 orang pekerja di Inggris.

Ini termasuk 6.000 orang pekerja di pabrik sayap pesawat di Broughton, Wales. Pun ada sekira 3.000 orang pekerja di pabrik di Filton, dekat Bristol yang merancang sayap pesawat.

Enders menuturkan, meskipun Airbus tidak bisa secara langsung memindahkan pabrik-pabrik besarnya di Inggris ke bagian lain di dunia, namun pihaknya bisa meninjau ulang investasi di masa depan apabila Brexit tidak diikuti dengan kesepakatan.

Baca juga: Gara-gara Brexit, Rp 14.000 Triliun Lebih Aset Perbankan Tinggalkan Inggris

"Dan jangan lupa ada banyak negara di luar sana yang sangat senang memproduksi sayap untuk pesawat-pesawat Airbus. Brexit mengancam pengembangan selama satu abad yang berdasarkan pendidikan, riset, dan sumber daya manusia," jelas Enders.

Inggris dijadwalkan berpisah dengan Uni Eropa pada 29 Maret 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com