Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Jack Ma Sebut Teknologi Bisa Picu Perang Dunia III

Kompas.com - 25/01/2019, 05:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita populer di kanal Ekonomi Kompas.com, Kamis (24/1/2019) adalah tentang pandangan miliarder Jack Ma bahwa teknologi bisa memicu pecahnya Perang Dunia III. Selain itu, ada juga berita mengenai nilai tukar dollar Australia yang anjlok.

1. Di Forum Ekonomi Dunia, Jack Ma Sebut Teknologi Bisa Sebabkan Perang Dunia III

Miliarder China Jack Ma mengungkapkan bahwa teknologi dapat menyebabkan perang dunia ketiga. Karena sejarah menunjukkan inovasi teknologi adalah faktor utama di balik konflik global.

"Perang dunia pertama adalah karena revolusi teknologi pertama. Revolusi teknologi kedua menyebabkan perang dunia kedua," " kata Jack Ma di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss dikutip dari CNBC, Kamis (24/1/2019).

"Ini adalah revolusi teknologi ketiga, kami akan datang," tambah Ma.

Baca selengkapnya: Di Forum Ekonomi Dunia, Jack Ma Sebut Teknologi Bisa Sebabkan Perang Dunia III

2. Sandang Mata Uang Negara Maju Berkinerja Terburuk 2018, Dollar Australia Terancam Makin Tenggelam

Dollar Australia terancam kian tenggelam di tengah masalah tumpukan utang akibat terlalu agresif di sektor real estat.

HSBC Holdings Plc and Rabobank memerkirakan dollar Australia akan memperpanjang kinerja buruknya tahun ini, setelah tahun lalu menyandang mata uang negara maju dengan kinerja terburuk. Hal ini seiring dengan adanya tekanan dari utang rumah tangga dan ekonomi Australia yang membuat bank sentral Australia (RBA) kemungkinan memangkas suku bunga acuannya.

"RBA hanya duduk dan melihat gelembung perumahan terus bertembuh dalam beberapa tahun terakhir," ujar Head of Financial MArkets Research Rabobank Michael Every dikutip dari Bloomberg Kamis (24/1/2019),

Baca selengkapnya: Sandang Mata Uang Negara Maju Berkinerja Terburuk 2018, Dollar Australia Terancam Makin Tenggelam

3. Hari Ini Rupiah Diproyeksi Lanjutkan Kenaikan, Ini Faktornya

Nilai tukar rupiah Kamis (24/1/2019) diperkirakan masih akan melanjutkan penguatan terhadap dollar AS. Kemarin rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,22 persen pada Rp 14.188 per dollar AS.

Sementara kurs Jisdor BI naik 0,23 persen menjadi berada di level Rp 14.188.

Kepala ekonom Bank Permata, Josua Pardede melihat penguatan rupiah secara tipis yang terjadi hari ini, berpotensi masih terus akan berlanjut hari ini.

Baca selengkapnya: Hari Ini Rupiah Diproyeksi Lanjutkan Kenaikan, Ini Faktornya

4. Agar Milenial Bisa Beli Rumah, Berapa Persen Gaji Harus Disisihkan?

Bagi sebagian anak muda, memiliki rumah pertama untuk dirinya sendiri agak berat karena harganya tak tak murah. Maka tak heran jika beberapa dari mereka memilih jalan-jalan ketimbang menabung membeli properti.

Padahal, jika mau taat menyisihkan pendapatan per bulan, bukan mustahil milenial memiliki rumah sendiri.

Perencana keuangan Ligwina Hananto mengatakan, umumnya milenial menyisihkan 5-10 persen untuk tabungan jangka pendek. Biasanya mereka menabung untuk rencana liburan, persiapan pensiun, dan sebagainya.

Porsi tersebut belum termasuk untuk rumah.

Baca selengkapnya: Agar Milenial Bisa Beli Rumah, Berapa Persen Gaji Harus Disisihkan?

5. 13 Juta Orang Mampu di Indonesia Belum Pergi Haji

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mencatat sebanyak 13 juta orang Indonesia yang mempunyai kemampuan ekonomi belum mendaftarkan diri untuk menjalankan ibadah haji.

Atas dasar itu, BPKH menargetkan bisa menjaring lebih banyak lagi calon jemaah haji dalam tiap tahunnya.

"Jadi kita buat estimasi bahwa sampai saat ini melihat penduduk Indonrsia dan yang mampu serta muslim belum daftar haji ada 13 juta. Dia ada tabungan dan penghasilan, tapi belum haji," ujar Kepala BPKH Anggito Abimanyu di Jakarta, Kamis (24/1/2019).

Baca selengkapnya: 13 Juta Orang Mampu di Indonesia Belum Pergi Haji

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com