Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Usaha Syariah Bank Jatim Siap "Pisah" Tahun Ini

Kompas.com - 25/01/2019, 21:49 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim siap melepas anak usaha syariahnya (UUS) menjadi badan usaha sendiri atau spin off  tahun ini.

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengatakan, pihaknya telah mengajukan izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), juga menyetorkan modal sebesar Rp 502 miliar.

Namun, untuk bisa spin-off tahun ini, OJK menginginkan agar anak usaha tersebut masuk ke dalam kategori bank BUKU II atau bank dengan kategori modal ini minimal Rp 1 triliun. Padahal, pihak Bank Jatim sudah siap melepaskan anak usahanya sejak 2018 lalu.

"Problem kita cuma satu, setoran modal dari Pemda," ujar Ferdian ketika memberikan penjelasan kepada awak media di Jakarta, Jumat (25/1/2019).

Baca juga: Bidik Aset Rp 50 Triliun, CIMB Niaga Syariah Tergetkan Spin Off 2022

Bank yang sahamnya sebagian besar dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini direcanakan menyetor modal dari Pemda Jatim dua kali, masing-masing sebelum kuartal II-2019 dan sesudah kuartal II-2018 dengan total nilai Rp 525 miliar.

"Setoran modal itu komitmen dari 2019 Pemda ada dua tahap, dilakukan di sebelum kuartal II Rp 200 miliar, setelah kuartal III Rp 325 miliar," ujar Ferdian.

Sehingga, dengan setoran sebesar Rp 525 miliar tersebut, syarat spin off unit usaha menjadi bank BUKU II bisa dipenuhi dalam jangka waktu 6 bulan.

"Kalau dari OJK sudah ada setoran modal awal, sudah ada izin awalnya, itu sudah inline dikasih izin waktu 6 bulan," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com