Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sampai Salah, Ini 5 Etiket Menulis E-mail dalam Bekerja

Kompas.com - 27/01/2019, 11:28 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

KOMPAS.com - Aktivitas menulis surat elektronik alias e-mail pastilah tidak bisa dihilangkan dalam pekerjaan. Korespondensi melalui kanal digital ini sudah lumrah dilakukan dalam dunia profesional di seluruh dunia.

Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa dalam bekerja, Anda tidak bisa begitu saja menulis e-mail. Ada sejumlah etiket dalam menulis e-mail agar kredibilitas profesional Anda tetap terjaga. 

Dikutip dari Reader's Digest, Minggu (27/1/2019), berikut ini 5 etiket menulis e-mail dalam bekerja yang harus selalu Anda perhatikan.

1. Melayangkan jawaban
Sebuah studi menemukan bahwa rata-rata pengguna e-mail hanya membalas e-mail yang dikirim kepada mereka dengan persentase kurang dari 25 persen. Padahal, sudah sepatutnya Anda membalas e-mail, khususnya dari rekan kerja.

Komunikasi yang baik adalah keterampilan kerja yang amat penting. Oleh sebab itu, jika rekan kerja mengirim e-mail kepada Anda, layangkan jawaban yang cukup.

2. Isi kolom subyek
Ketika berkorespondensi menggunakan e-mail, jangan pernah biarkan kolom subyek tetap kosong. Jangan pula hanya menulis "Hai" atau "FYI (For Your Information/sekadar informasi) pada kolom subyek.

Berikan semacam kisi-kisi kepada penerima e-mail Anda. Sebuah survei menemukan, sekira 70 persen responden memandang bahwa tak memberi kisi-kisi tentang isi e-mail adalah hal yang tak patut.

Selain itu, karena lebih dari separuh isi e-mail dibaca melalui ponsel, maka pastikan kisi-kisinya jelas namun ringkas nan padat.

3. Jangan umbar kata "Penting"
Dalam etika mengirim e-mail, Anda tidak perlu menambahkan kata "Penting" dalam subyek maupun isi e-mail ketika faktanya tidak demikian. Simpan kata tersebut untuk e-mail yang benar-benar penting.

Hobi mengumbar kata "Penting" saat berkirim e-mail akan menimbulkan kesan negatif di antara kolega Anda. Mereka akan menganggap Anda haus perhatian.

4. Jangan gunakan "capslock"
Menggunakan fungsi huruf besar alias capslock memberikan kesan Anda berteriak. Penggunaan capslock dipandang tak masalah ketika Anda mengucapkan selamat atau menyemangati rekan kerja.

Namun, jangan terlalu "semangat" menggunakan fungsi seruan semacam itu. Gunakan satu tanda seru saja sebenarnya sudah cukup.

"Orang-orang kadang terbawa suasana. Akan tetapi, hasilnya bisa terlihat terlalu emosional atau tidak dewasa," jelas Barbara Pachter dalam bukunya yang berjudul The Essentials of Business Etiquette.

5. Jangan hiasi tulisan dengan warna
Dalam dunia profesional dan berkorespondensi menggunakan e-mail, jangan beri warna-warna pada tulisan Anda. Sebaiknya, jangan pula menggunakan jenis huruf yang tidak biasa atau terkesan imut.

Sebuah survei yang dilakukan oleh BuzzStream dan Fractl terhadap 1.200 orang, sekira 60 persen responden memandang jenis huruf yang tak umum dan warna serta ukuran huruf yang berbeda-beda dalam e-mail adalah hal yang tak bisa ditolerir.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Tindak Tegas Penumpang yang Bercanda soal Bom

Pelita Air Tindak Tegas Penumpang yang Bercanda soal Bom

Whats New
PT Kliring Berjangka Indonesia Buka Lowongan Kerja hingga 10 Desember 2023, Cek Syaratnya

PT Kliring Berjangka Indonesia Buka Lowongan Kerja hingga 10 Desember 2023, Cek Syaratnya

Work Smart
Ada Aturan Baru, Kemenhub Serah Terima Aset di 8 UPT

Ada Aturan Baru, Kemenhub Serah Terima Aset di 8 UPT

Whats New
HMSP Pasang 10.550 Panel Surya di Fasilitas Produksi di Pasuruan

HMSP Pasang 10.550 Panel Surya di Fasilitas Produksi di Pasuruan

Whats New
WNA Penerima Golden Visa Bisa Buka Rekening Jaminan Keimigrasian di Bank Mandiri

WNA Penerima Golden Visa Bisa Buka Rekening Jaminan Keimigrasian di Bank Mandiri

Whats New
Ada BI-Fast, Nasabah Sudah Hemat hingga Rp 8 Triliun

Ada BI-Fast, Nasabah Sudah Hemat hingga Rp 8 Triliun

Whats New
Bagaimana Cara Menjaga Skor Kredit Tetap Baik?

Bagaimana Cara Menjaga Skor Kredit Tetap Baik?

Whats New
Penumpang Bercanda Bawa Bom, Penerbangan Pelita Air dari Surabaya Tertunda

Penumpang Bercanda Bawa Bom, Penerbangan Pelita Air dari Surabaya Tertunda

Whats New
Saham Bank Jago 'Ambles' 4,7 Persen, IHSG Hari Ini Berakhir di Zona Merah

Saham Bank Jago "Ambles" 4,7 Persen, IHSG Hari Ini Berakhir di Zona Merah

Whats New
Dorong Pertumbuhan Industri di Batam, PGN Salurkan Gas Bumi Sebesar 10 BBTUD Ke PLN Batam

Dorong Pertumbuhan Industri di Batam, PGN Salurkan Gas Bumi Sebesar 10 BBTUD Ke PLN Batam

Whats New
Pengembangan Pelabuhan Berkelanjutan Tak Mudah, Ini Syaratnya

Pengembangan Pelabuhan Berkelanjutan Tak Mudah, Ini Syaratnya

Whats New
Program Kampung Nelayan Modern di Biak Diharap Bisa Tingkatkan Pendapatan Nelayan

Program Kampung Nelayan Modern di Biak Diharap Bisa Tingkatkan Pendapatan Nelayan

Whats New
Nickel Industries Targetkan Pengurangan Emisi 50 Persen pada 2035

Nickel Industries Targetkan Pengurangan Emisi 50 Persen pada 2035

Whats New
Peran AI Generatif untuk Bisnis Makin Dilirik, Jangan Lupakan soal Keamanannya

Peran AI Generatif untuk Bisnis Makin Dilirik, Jangan Lupakan soal Keamanannya

Whats New
Akuisisi Bisnis Konsumer Citi Rampung, Bos UOB Indonesia: Kami Berharap Dapat Tumbuh Lebih Cepat...

Akuisisi Bisnis Konsumer Citi Rampung, Bos UOB Indonesia: Kami Berharap Dapat Tumbuh Lebih Cepat...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com