Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Eka Tjipta Widjaja Rintis Bisnis sejak Remaja

Kompas.com - 27/01/2019, 13:01 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinarmas Group, meninggal dunia di usia 98 tahun, Sabtu (26/1/2019) malam. Eka telah merintis Sinarmas Group lebih dari 80 tahun, bermula dari kantor kecil yang didirikannya di Makassar.

Ia dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. Majalah Globe Asia menulis, kekayaannya pada 2018 mencapai 13,9 miliar dolar AS.

Bisnis yang dia miliki cukup beragam, mulai dari pulp dan kertas, jasa keuangan, properti, hingga keuangan.

Bisnis memang makanan sehari-hari Eka sejak kecil. Siapa sangka Eka dulunya pernah berjualan kue di usia belasan.

 

Baca juga: Pendiri Sinarmas Group Eka Tjipta Meninggal Dunia

Sebagaimana dikicaukan Twitter @Sinar_MasID, saat berusia 11 tahun, Eka yang saat itu dikenal sebagai Oei Ek Tjhong merintis usaha pertamanya dengan berkeliling dari rumah ke rumah di kota Makassar. Ia menjajakan produk makanan menggunakan sepeda.

Pada Agustus 1965, CV Sinarmas yang dibukanya di Makassar pun membuka kantor baru di Jakarta. Ia fokus pada perdagangan kopra. Baru pada 1968, ia mendirikan pabrik minyak goreng Bitung Manado Oil Ltd di Manado.

Tak lama setelah itu, Eka juga membangun PT Kunci Mas di Rungkut, Surabaya. Kedua pabrik ini menjadi cikal bakal Sinarmas Agribusiness and Food yamg memproduksi minyak goreng Filma dan Kunci Mas.

Pada 1972, Eka mendirikan pabrik kertas bernama PT Tjiwi Kimia. Pendirian pabrik ini menjadi langkah awal Sinarmas di sektor kertas dan bubur kertas.

Baca juga: Eka Tjipta Wakili Indonesia dalam 200 Orang Terkaya Dunia

Pada 1980, Sinarmas memodifikasi seluruh mesin dan fasilitas produksi minyak goreng. Perusahaan tersebut akhirnya mampu memproses minyak goreng dari bahan baku sawit.

Dua tahun kemudian, Sinarmas mendirikan PT Internas Artha Leasing Company berdiri untuk memberikan layanan jasa pembiayaan. Perusahaan ini kemudian bertransformasi menjadi PT Sinar Mas Multiartha Tbk yang menjadi perusahaan induk yang menaungi berbagai perusahaan Sinar Mas di sektor jasa keuangan pada 1996.

Di tahun yang sama, Sinarmas mengawali pengelolaan perkebunan kelapa sawit setelah mengakuisisi kebun seluas 10.000 hektar di Sumatera Utara.

Baca juga: Gurita Bisnis Sang Taipan Eka Tjipta Widjaja (I)

Terkait meninggalnya Eka Tjipta, Managing Director Sinarmas Gandi Sulistiyanto menyebut taipan tersebut tidak mengidap penyakit serius. Bahkan, ia masih menjalani aktivitas seperti biasa pada Kamis (24/1/2019). Namun, kondisinya menurun pada Jumat (24/1/2019).

“Beliau tidak mengidap penyakit serius apa pun, dia dalam keadaan sehat dan beraktivitas seperti biasanya. Namun, kemarin (25/1/2019), kondisinya mulai menurun, dan tadi malam (26/1/2019) pukul 19.43, beliau mengembuskan napas terakhir,” kata Gandi seperti dilansir dari Kompas.id.

Eka Tjipta meninggalkan 15 anak dari dua pernikahannya, yakni dengan almarhum istri pertamanya Trinidewi Lasuki dan istri keduanya, Melfie Pirieh Widjaja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com