Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Ini Alasan Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Lebih Mahal dari Internasional

Kompas.com - 30/01/2019, 09:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Akhir-akhir ini masyarakat mengeluhkan soal harga tiket penerbangan rute internasional lebih murah ketimbang penerbangan rute domestik.

Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah membeberkan alasan kenapa hal tersebut bisa terjadi. Menurut dia, pada penerbangan internasional para maskapai melakukan strategi marketing yang berbeda.

“Di internasional kita menggunakan bauran produk dan harga yang sangat dalam. Jadi kita bisa memberikan gimmick, (tarif) bisa satu rupiah atau satu dollar, tapi dalam jumlah seat yang terbatas,” ujar Pikri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (29/1/2019) malam.

Baca juga: Harga Tiket Pesawat Mahal karena Ada Kartel?

Pikri mencontohkan, Garuda Indonesia mempunyai kapasitas 30 kursi kelas bisnis untuk penerbangan Jakarta-Amsterdam. Untuk kelas bisnis itu, perusahaannya mengenakan tarif 3.000 dollar AS.

Jika tingkat keterisian kelas bisnis tersebut mencapai 80 persen, pihaknya bisa mendapatkan penghasilan sebesar 75.000 dollar AS.

Selanjutnya, dari total 300 kursi untuk kelas ekonomi, perusahaanya menjual 100 di antaranya dengan harga 1.500 dollar AS. Jika 100 kursi itu terisi penuh, pihaknya bisa mengantongi pendapatan 150.000 dollar AS.

Nantinya, 50 kursi lagi bisa digunakan perusahaanya untuk menerapkan strategi marketing. Caranya dengan menjual harga tiketnya di bawah rata-rata.

“Setelah total, kami masih punya 50 seat lagi yang bisa kita gunakan untuk marketing gimmick. (Tiket ke) Eropa (dijual) Rp 4 juta, atau Rp 3 juta. Tetapi itu sebenarnya dalam seat yang terbatas,” kata Pikri.

Baca juga: Kemenhub Akan Evaluasi Peraturan soal Harga Tiket dan Bagasi Berbayar

Dia menambahkan, ada maskapai yang menjual tiket rute Aceh-Kuala Lumpur-Jakarta seharga Rp 700.000. Namun, jumlah seat yang tersedia dengan harga tersebut terbatas.

“Kalau semuanya dia jual Rp 700.000, kalau dia bisa bertahan dalam satu bulan saya angkat topi. Karena internasional menggunakan gimmick,” ucap dia.

Pikri menuturkan, di penerbangan domestik para maskapai nasional memampang harga tanpa adanya gimmick. Harga yang sudah terpampang tersebut memiliki kapasitas seat yang banyak.

Menurut dia, hal tersebut yang menyebabkan harga tiket rute domestik terlihat lebih mahal ketimbang rute internasional.

“Saya kira itu kenapa (harga tiket) domestik dan internasional berbeda. Metode tarifnya berbeda, karena di sini diatur dalam tarif batas atas dan tarif batas bawah, tapi di internasional tidak. Kami bisa jual Rp 500.000 sampai Rp 1 juta tergantung demand. Kalau orang kepepet beli tiket di hari H, yasudah bisa sampai Rp 6 juta ke Singapura,” kata Pikri.

Baca juga: Terbang ke Jakarta, Warga Aceh Pilih Lewat Kuala Lumpur

Sebelumnya, masyarakat Aceh lebih memilih berangkat ke Jakarta via Kuala Lumpur karena harga tiket rute domestik terbilang mahal.

Kompas.com mencoba membandingkan harga tiket seperti pada Minggu (13/1/2019) tiket penerbangan dari Banda Aceh menggunakan maskapai Air Asia pukul 11.10 WIB via Kuala Lumpur dan tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, pukul 19.30 WIB hanya Rp 716.800.

Bandingkan dengan penerbangan jam yang sama menggunakan maskapai Lion Air dari Banda Aceh pukul 06.00 WIB via Bandara Kuala Namu Medan dan seterusnya menggunakan maskapai Batik Air dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta pukul 12.20 WIB dengan harga Rp 3.012.800. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+