Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Smelter Timah di Babel Andalkan Energi Listrik Pemerintah

Kompas.com - 30/01/2019, 14:08 WIB
Heru Dahnur ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Prospek industri pengolahan timah di Kepulauan Bangka Belitung memerlihatkan tren positif.

Ini dibuktikan dengan permintaan daya listrik yang terus tumbuh.

Salah satunya, PLN melakukan tambah daya untuk PT Refined Bangka Tin (RBT) sebesar 6 juta volt ampere (VA) atau setara 6.000 kilo volt ampere (kVA).

Daya terpasang perusahaan smelter timah terbesar di Bangka ini mulanya 4.330 kVA, namun kini ditingkatkan menjadi 10.380 kVA seiring dengan kebutuhan listrik yang semakin meningkat untuk proses produksi.

Baca juga: Freeport Janji Buat Smelter Dalam Lima Tahun ke Depan

Proses tambah daya ini ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) oleh Direktur PT RBT, Suparta dengan General Manager PLN Babel, Abdul Mukhlis.

"Kami berterima kasih kepada PLN atas respon cepatnya menjawab kebutuhan kami, sehingga kerja sama ini membantu proses produksi," kata Suparta, Selasa (29/1/2019).

Saat ini, listrik menuju PT RBT dipasok melalui penyulang ekspres dengan dibackup oleh dua buah penyulang berkapasitas masing-masing 13,5 MW. Dengan adanya program tambah daya ini, maka akan dibangun pasokan khusus ke perusahaan tersebut melalui jaringan kabel bawah tanah sepanjang 13 kilometer.

Sementara itu, jaringan eksisting yang sebelumnya digunakan untuk memasok ke PT RBT akan digunakan sebagai backup sehingga listrik menjadi lebih andal.

Baca juga: Konsumsi Listrik Indonesia Masih Kalah dengan Malaysia

"PLN saat ini benar-benar siap mamenuhi kebutuhan investasi para pelaku usaha, berapa pun listrik yang dibutuhkan kami siap meyuplai dengan teknologi dan inovasi terbaru," ujar Abdul Mukhlis.

Selain itu, untuk meningkatkan percepatan layanan pelanggan dilakukan pemasangan teknologi scada pada sistem outgoing gardu PLN yang terhubung dengan PT RBT, sehingga metering dan kontrol status tegangan dapat dilakukan dari jauh dan langsung diinformasikan kepada pelanggan melalui telegram.

PLN juga memasang teknologi kubikel terbaru yaitu automatic change over switch (ACOS) yang dapat melakukan transfer switch dalam waktu 2-5 detik apabila terjadi gangguan pada sistem suplai utama.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cara Bayar BPJS Ketenagakerjaan Pakai LinkAja

Cara Bayar BPJS Ketenagakerjaan Pakai LinkAja

Spend Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BSI

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BSI

Spend Smart
Cara Bayar Netflix Pakai GoPay, DANA, dan OVO dengan Mudah

Cara Bayar Netflix Pakai GoPay, DANA, dan OVO dengan Mudah

Spend Smart
Cara Bayar Kartu Kredit Mandiri lewat ATM dan Aplikasi Livin'

Cara Bayar Kartu Kredit Mandiri lewat ATM dan Aplikasi Livin'

Spend Smart
Sempat Gangguan, Laman OJK Telah Normal Kembali

Sempat Gangguan, Laman OJK Telah Normal Kembali

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Mendapatkan Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Sudah Dibuka, Ini Cara Mendapatkan Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Whats New
OJK: Minat Nasabah Terhadap Pembiayaan Produktif Syariah Perlu Ditingkatkan

OJK: Minat Nasabah Terhadap Pembiayaan Produktif Syariah Perlu Ditingkatkan

Whats New
Rhenald Kasali: Literasi Digital dan Bahasa Keuangan Jadi Kunci Kuasai Uang

Rhenald Kasali: Literasi Digital dan Bahasa Keuangan Jadi Kunci Kuasai Uang

Whats New
Pengamat: Bursa CPO Bukan Solusi untuk Permasalahan Industri Sawit di RI

Pengamat: Bursa CPO Bukan Solusi untuk Permasalahan Industri Sawit di RI

Whats New
Goldman Sachs Sebut China Alami Peningkatan Permintaan Tembaga, Besi, dan Minyak

Goldman Sachs Sebut China Alami Peningkatan Permintaan Tembaga, Besi, dan Minyak

Whats New
Bantu Petani Karet, PGN bersama Masyarakat Kembangkan Pupuk Organik Terjangkau

Bantu Petani Karet, PGN bersama Masyarakat Kembangkan Pupuk Organik Terjangkau

Whats New
Ada Konflik di Rempang, Menteri Bahlil: Xinyi Paham Kondisi Saat Ini

Ada Konflik di Rempang, Menteri Bahlil: Xinyi Paham Kondisi Saat Ini

Whats New
Meski Sudah Diresmikan, Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Belum Ditetapkan

Meski Sudah Diresmikan, Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Belum Ditetapkan

Whats New
'Wealth Wisdom' PermataBank Edukasi Pentingnya Pemahaman Konsep Kekayaan Holistik

"Wealth Wisdom" PermataBank Edukasi Pentingnya Pemahaman Konsep Kekayaan Holistik

Whats New
RI Butuh Banyak Talenta Digital untuk Data Center, Ini Upaya yang Bisa Dilakukan

RI Butuh Banyak Talenta Digital untuk Data Center, Ini Upaya yang Bisa Dilakukan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com