JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan pertumbuhan realisasi investasi di 2018 tak mencapai target.
Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, kondisi perekonomian global yang mengetat sepanjang tahun lalu memengaruhi masuknya arus modal asing ke dalam negeri.
Pasalnya, Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve dan European Central Bank (ECB) melakukan pengetatan kebijakan moneter yang membuat arus modal memilih untuk masuk ke negara berkembang.
"Kita tahu apa yang terjadi pada rupiah, pada rupee, dan macem-macem sehingga kan kalau kita bicara BKPM kan mengenai arus modal yang masuk ke sini tentu akan terpengaruh dengan itu (pengetatan ekonomi global)," ujar Chatib di Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Tak hanya itu, menurutnya harga-harga komoditas turut menyumbang dalam realisasi investasi di 2018.
"Orang yang mau invest juga akan menunggu, itu yang kemudian menjelaskan kenapa di PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) juga mengalami perlambatan," ujar dia.
Adapun, BKPM sebelumnya mencatatkan pertumbuhan realisasi investasi di 2018 tidak mencapai target, yaitu mencapai Rp 721,3 triliun atau naik 4,1 persen dibandingkan tahun 2017.
Angka tersebut hanyalah 94 persen dari target realisasi investasi 2018 yang sebesar Rp 765 trilliun. Target ini gabungan dari Penanaman Modal asing (PMA) dan Penanaman modal Dalam Negeri (PMDN). Realisasi investasi PMDN tahun 2018 mencapai Rp 328,6 triliun, naik 25,3 persen dibandingkan 2017. Sedangkan rea|isasi investasi PMA 2018 sebesar Rp 392,7 triliun, turun 8,8 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.